Inara Rusli Istri Virgoun Putuskan Lepas Cadar, Ini Hukum Bercadar Menurut 4 Mazhab

Hikmatul Uyun/Rusman Siregar/Rivo
Inara rusli istri Virgoun lepas cadar, begini hukum bercadar menurut 4 mazhab. Foto: Instagram

2. Mazhab Maliki

Berdasarkan mazhab Maliki, seluruh tubuh wanita adalah aurat. Bahkan suara wanita pun dianggap juga sebagai aurat.

Ibnul Arabi berkata: "Perempuan itu seluruhnya adalah aurat. Baik badannya maupun suaranya. Tidak boleh menampakkan wajahnya kecuali darurat atau ada kebutuhan mendesak seperti persaksian atau pengobatan pada badannya, atau kita dipertanyakan apakah ia adalah orang yang dimaksud (dalam sebuah persoalan)." (Ahkaamul Qur'an, 3/1579) \

Lalu Al-Hatthab pernah berkata: "Ketahuilah, jika dikhawatirkan terjadi fitnah, maka perempuan wajib menutup wajah dan telapak tangannya. Ini dikatakan oleh Al-Qadhu Abdul Wahhab, juga dinukil oleh Syaikh Ahmad Zarruq dalam Syarhur Risaalah. Dan inilah Pendapat yang lebih Tepat." (Mawahib Jaliil, 499)

3. Mazhab Syafi'i

Menurut mazhab Syafi'i, aurat perempuan di depan lelaki ajnabi (bukan mahram) adalah seluruh tubuh. Sehingga mereka mewajibkan cadar di hadapan lelaki bukan mahram.

Syeikh Sulaiman Al-Jamal pernah berkata: "Maksud perkataan An-Nawawi 'aurat perempuan adalah selain wajah dan telapak tangan', ini adalah aurat dalam salat. Adapun aurat perempuan muslimah secara mutlak di hadapan lelaki yang masih mahram adalah antara pusar hingga paha. Sedangkan di hadapan lelaki yang bukan mahram adalah seluruh badan." (Hasyiatul Jamal Ala' Syarh Al-Minhaj, 411)

Lantas, bolehkah salat memakai cadar? Menurut mazhab Syafi'i hukumnya Makruh.

Syeikh Muhammad bin Qaasim Al-Ghazzi, penulis Kitab Fathul Qaarib berkata: "Seluruh badan wanita selain wajah dan telapak tangan adalah Aurat. Ini aurat dalam salat. Adapun di luar salat, aurat wanita adalah seluruh tubuh." (Fathuk Qaarib, 19)

4. Mazhab Hambali

Setiap bagian tubuh perempuan adalah aurat, termasuk pula kukunya, begitu pendapat mazhab Hanafi. Hal itu dinukil dalam kitab Zaadul Masiir, 6/31.

Ibnu Muflih berkata: "Imam Ahmad berkata: 'Maksud ayat tersebut adalah janganlah mereka (wanita) menampakkan perhiasan mereka kecuali kepada orang yang disebutkan di dalam ayat."

Abu Thalib menukil penjelasan dari Imam Ahmad: 'Kuku Wanita termasuk aurat. Jika mereka keluar tidak boleh menampakkan apapun bahkan khuf (semacam kaus kaki), karena khuf itu masih menampakkan lekuk kaki. Dan aku lebih suka jika mereka membuat semacam kancing tekan di bagian tangan." (Al-Furu', 601 - 602)

Kesimpulannya, Mazhab Hanafi dan Maliki menyatakan sunnah memakai cadar. Sedangkan Mazhab Syafii dan Hambali adalah wajib.
 

Editor : Hikmatul Uyun

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network