SUKOHARJO, iNewsSragen.id - Euphoria menyambut Pemilu 2024, warga Dukuh Gulon RT 01/ RW 05, Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, menggelar hajat pesta demokrasi pemilihan Ketua Rukun Tetangga (RT) dengan konsep seperti pemilu pada, Sabtu (3/5/2023) sore.
Biasanya pemilihan Ketua RT jarang diminati karena pada umumnya dipilih secara musyawarah dengan hanya melibatkan sebagian warga mayoritas terdiri bapak-bapak. Tidak ada pesta demokrasi melibatkan seluruh warga dengan minimal usia 17 tahun layaknya pemilu.
Berangkat dari pemikiran memberi pendidikan politik kepada warga menjelang Pemilu 2024, warga Dukuh Gulon tersebut, sepakat menggelar pesta demokrasi untuk melaksanakan pemilihan Ketua RT dengan konsep seperti pemilu
Ketua Panitia Aldi Dwi Prakosa mengatakan, ide pemilihan Ketua RT layaknya seperti pemilu supaya warga, terutama generasi muda dapat berpartisipasi langsung dalam menentukan calon pemimpin di lingkungannya.
"Kami ingin agar generasi muda di lingkungan kami terlatih sehingga kedepan mereka bisa tahu seperti apa itu pemilu langsung yang demokratis, yang akan berlangsung pada 2024 mendatang," kata Aldi.
Oleh karenanya, pemilihan Ketua RT menggunakan cara mencoblos gambar calon tersebut juga dimaksudkan sebagai sarana edukasi menyambut Pemilu 2024 mendatang.
"Sesuai undangan yang disebar, pemilihan Ketua RT ini diikuti sebanyak 170 pemilih yang merupakan warga sini dengan batas usia minimal 17 tahun," terangnya.
Tercatat ada tiga calon yang memperebutkan jabatan Ketua RT 01/05 Periode 2023-2028, diantaranya Calon Urut Nomor 1 Ngadino (incumbent), Nomor 2 Daliyo, dan Nomor 3 Erfan Adrianto.
Dalam kegiatan yang digawangi oleh anak -anak muda itu, mereka mengkonsep acara pemungutan suara layaknya Pemilu. Selain itu untuk menarik partisipasi dalam pemilhan juga disediakan doorprize.
Salah satu tokoh masyarakat RT setempat, Badrus Zaman, memberikan apresiasinya atas pelaksanaan pemilihan Ketua RT ala Pemilu yang digagas oleh anak-anak muda tersebut.
"Saya sangat mengapresiasi pelaksanaan pemilihan ketua RT ini dilakukan secara demokrasi seperti Pemilu. Ini sekaligus juga sebagai ajang pengetahuan bagi para pemilih pemula disini yang jumlahnya sekira 50% dari daftar pemilih yang ada," pungkasnya.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait