SUKOHARJO,iNewsSragen.id - Kepala Puskesmas Kecamatan/ Kabupaten Sukoharjo Kunari Mahanani secara aklamasi terpilih sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kabupaten Sukoharjo masa bakti 2023- 2028.
Perempuan yang akrab dengan panggilan dokter Anik itu terpilih dalam Musyawarah Kerja (Musker) dan Musyawarah Kabupaten (Muskab) PMI Sukoharjo di hotel Tosan, Solo Baru, Grogol, Sukoharjo pada, Kamis (6/7/2023).
Ia menggantikan Sumarsono yang mengundurkan diri dari bursa pemilihan setelah menjabat sebagai Ketua PMI Sukoharjo selama 15 tahun atau tiga periode, 2009-2013, 2014-2018, dan 2019-2023.
"Sebagai pemimpin baru, kami tentu masih harus banyak belajar dari para senior, khususnya kepada Pak Sumarsono," kata Anik usai ditetapkan sebagai Ketua PMI Sukoharjo yang baru.
Ia pun memastikan akan meneruskan program yang telah dijalankan oleh kepengurusan periode sebelumnya, dan akan menjadikan PMI Sukoharjo menjadi lebih baik terkait dalam pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Program jangka pendek kami untuk satu bulan kedepan adalah menyelesaikan susunan formatur organisasi untuk dilaporkan kepada PMI Provinsi Jateng. Ini mulai besok, tidak perlu menunggu karena sudah kami komunikasikan dengan internal PMI," jelasnya.
Sedangkan untuk program jangka panjang selama periode masa jabatan, Kunari sudah memiliki gagasan berbekal pengetahuan yang didapatkan saat mengikuti pertemuan PMI Tingkat Provinsi, yakni mendirikan klinik kesehatan.
"Semua cabang PMI yang ada di seluruh Indonesia, hampir semuanya memiliki klinik kesehatan, khususnya di wilayah Jateng juga ada. Itu yang menjadi keinginan kami, bahkan jauh sebelum terpilih menjadi Ketua PMI sekarang, yaitu ingin agar PMI Sukoharjo memiliki klinik kesehatan," katanya.
Oleh karenanya, setelah resmi menjabat sebagai Ketua PMI Sukoharjo, Kunari menegaskan akan mulai menyusun perencanaan-perencanaan menuju pembangunan klinik itu di PMI Sukoharjo.
"Karena lokasi kantor PMI Sukoharjo ini sangat strategis, kemudian tempatnya juga cukup memadai dan cukup besar. Nantinya mungkin juga perlu bekerjasama dengan Pemkab Sukoharjo agar PMI dapat memberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat," paparnya.
Sementara Sumarsono yang memilih tidak lagi mencalonkan sebagai Ketua PMI Sukoharjo menyampaikan pesan dan sejumlah catatan bagi pengurus PMI Sukoharjo yang baru.
"Setelah memimpin PMI di Sukoharjo selama 15 tahun, kami telah melewati banyak dinamika. Dari pengalaman itu, maka yang perlu digarisbawahi adalah, kedepan PMI Sukoharjo harus lebih baik dari hari ini," kata pria yang familiar dengan panggilan Soni itu.
Dalam sejarah perjalanan PMI Sukoharjo, Soni mengungkapkan bahwa dulu kondisinya sangat memprihatinkan. Belum punya markas (kantor) yang bagus. Maka dikesempatan itu Soni mencoba memberi masukan tentang bagaimana agar organisasi PMI berjalan dengan baik.
"Maka pada 2016-2017 kami mendirikan bangunan di atas lahan 1.400/m2. Bangunan itu selain menjadi markas PMI, namun juga bisa digunakan untuk berbagai hal. Meskipun kondisinya masih belum bisa sempurna," paparnya.
Disisi lain, Soni juga mewanti-wanti kepada seluruh pengurus agar selalu menjaga citra PMI sebagai lembaga sosial kemanusiaan agar jangan sampai terkontaminasi oleh kepentingan politik praktis.
"Jangan sampai terbawa arus kepada afiliasi politik tertentu, karena ini akan mencederai kepercayaan masyarakat kepada PMI. Kami berharap iklim kerja antara karyawan harus tetap bagus dan terus dijaga," imbuhnya.
Sebelumnya, Musker dan Muskab PMI Sukoharjo 2023 itu dibuka oleh Bupati Sukoharjo Etik Suryani dan dihadiri Wakil Ketua PMI Jateng Bidang Organisasi Edi Susanto serta diikuti peserta perwakilan dari 12 kecamatan yang ada di Sukoharjo.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait