SRAGEN, iNewsSragen.id - PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Surakarta siap memfasilitasi pasokan listrik bagi investor baru yang memasuki wilayah Kabupaten Sragen.
Ada enam investor baru yang telah berinvestasi di Kabupaten Sragen dengan nilai investasi yang signifikan, mencapai triliunan rupiah. Ini menunjukkan minat yang kuat dalam mengembangkan bisnis di daerah tersebut.
Investasi ini semakin ditingkatkan oleh keberadaan dua pintu tol di Sambungmacan dan Sidoharjo. Selain itu, UMK yang kompetitif juga menjadi faktor yang menarik bagi para investor.
PLN UP3 Surakarta telah menegaskan kesiapannya dalam menyediakan pasokan listrik yang cukup untuk mendukung kebutuhan investor di Sragen. Pernyataan ini diumumkan dalam Multistakeholders Forum 2023, yang melibatkan berbagai pihak terkait.
Manajer PLN UP3 Surakarta, Deri Prasetio Utomo, menekankan pentingnya kolaborasi dan koordinasi antara berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah daerah, organisasi perangkat daerah, dan pelaku usaha. Tujuannya adalah untuk bersama-sama mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Sragen dipilih sebagai lokasi investasi karena memiliki lahan industri yang luas, fasilitas transportasi yang baik, serta memiliki peran sebagai lumbung padi nasional. Informasi mengenai minat investor yang datang ke Sragen menunjukkan pertumbuhan industri yang cepat di wilayah tersebut.
PLN memastikan bahwa kebutuhan listrik investor dapat terpenuhi. Pasokan listrik akan disuplai dari empat gardu induk dengan kapasitas yang lebih dari cukup. Investor dapat yakin dalam menanamkan modalnya karena pemakaian listrik dari setiap gardu induk baru hanya mencapai 30%-50% dari kapasitas total.
Terdapat perbedaan dalam suplai listrik untuk industri dan rumah tangga. Sebagian besar konsumsi listrik sektor industri di Sragen baru mencapai 0,88%, namun kontribusinya terhadap total konsumsi listrik di Kabupaten Sragen mencapai 30%.
Enam perusahaan besar yang telah melakukan investasi di Kabupaten Sragen termasuk PT TKG Taekwang Indonesia, PT Mitra Rubber Industries, PT Yihfull Footwear Indonesia, PT Eksonindo Multi Product Industry, PT GFT Hong Kong, dan PT Djarum Kudus. Investasi ini memiliki potensi untuk memberikan dampak besar pada ekonomi daerah.
Pemerintah Kabupaten Sragen memberikan dukungan serius kepada para investor dengan mempermudah proses perizinan, memberikan respon cepat, dan mendukung pertumbuhan bisnis di daerah tersebut.
Investasi ini diharapkan dapat membantu mengurangi tingkat kemiskinan melalui penyerapan tenaga kerja yang besar. Dengan pasokan listrik yang aman dan terjamin, diharapkan investor dapat menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak dan berkontribusi pada pengentasan kemiskinan di wilayah tersebut.
Kepala DPMPTSP Sragen, Dwi Agus Prasetyo, telah mengumumkan rencana investasi dari beberapa perusahaan besar di wilayah Kabupaten Sragen:
PT TKG Taekwang Indonesia: Perusahaan ini berencana untuk mendirikan pabrik sepatu di Tanon.
PT Mitra Rubber Industries dan PT Yihfull Footwear Indonesia: Kedua perusahaan ini akan mendirikan pabrik di Sambungmacan, dengan fokus pada industri karet dan sepatu.
PT Eksonindo Multi Product Industry: Perusahaan ini akan mendirikan pabrik Eager di Tanon.
PT GFT Hong Kong: Perusahaan ini akan mengembangkan bisnis dengan mendirikan pabrik mainan di Tangen.
PT Djarum Kudus: Perusahaan ini akan membuka industri di Sumberlawang.
Investasi dari keenam perusahaan besar ini diperkirakan mencapai total Rp6 triliun. Para investor yang terlibat dalam investasi ini sebelumnya telah berinvestasi di daerah lain. Namun, mereka telah memutuskan untuk serius berinvestasi di Kabupaten Sragen atas dasar dukungan yang serius dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen, perizinan yang lebih mudah, respons cepat terhadap kebutuhan investor, dan faktor-faktor positif lainnya.
Investasi dari PT TKG Taekwang Indonesia terlihat sangat signifikan, mengingat proyek ini akan memerlukan lahan seluas 40 hektar dan diperkirakan akan menyerap tenaga kerja hingga 25.000 orang. Hal ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi lokal. Selain itu, perusahaan ini berani memberikan upah yang lebih tinggi daripada upah minimum kabupaten (UMK), menunjukkan komitmen mereka untuk memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat setempat.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait