Pelaku MAR dikenal sebagai seorang siswa yang pendiam. Dia juga terlibat dalam membantu keluarganya berjualan nasi goreng di kawasan setempat. Namun, pelaku sering tidak masuk sekolah dan tidak melaksanakan tugas yang diberikan guru.
Motif dari pembacokan ini diduga kuat merupakan dendam pribadi. Guru yang menjadi korban adalah guru olahraga dan guru kesiswaan, yang kemungkinan telah mengurusi siswa-siswa yang bermasalah, termasuk pelaku. Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto dari Polda Jateng mengungkapkan bahwa pelaku diduga membacok gurunya karena dendam.
Guru yang menjadi korban, Ali Fatkhur Rohman, saat ini masih dirawat intensif di IGD RSUP dr Kariadi Semarang. Berita terbaru mengindikasikan bahwa kondisinya sudah membaik, dan dia sudah bisa diajak berkomunikasi. Hal ini merupakan berita positif dalam insiden tragis ini.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait