TEGAL, iNewsSragen.id - Kondisi kekurangan air bersih di Desa Tamansari, Kabupaten Tegal, adalah masalah yang serius dan berdampak signifikan pada kehidupan sehari-hari warga.
Sumur warga di desa ini telah mengering selama dua bulan terakhir akibat tidak adanya hujan. Kondisi ini membuat warga terpaksa mencari air dengan menggali sumur kecil di sungai yang juga mengalami kekeringan.
Warga harus antre untuk mendapatkan air dari kubangan kecil di sungai, dan air tersebut seringkali keruh, sehingga mereka harus menunggu agar air tersebut menjadi jernih sebelum digunakan. Aktivitas ini biasanya dilakukan pada pagi dan sore hari.
Untuk air minum dan memasak, warga harus membeli air seharga Rp6.000 per galon, yang harus dibeli setiap tiga hari sekali. Bantuan air bersih dari pemerintah kabupaten setempat tidak selalu tersedia atau konsisten.
Warga berharap ada bantuan lebih lanjut dalam bentuk mobil tangki air bersih untuk kebutuhan air minum dan memasak. Mereka berharap bantuan semacam ini dapat dikirimkan secara teratur, setidaknya satu kali seminggu, untuk membantu mengatasi kekurangan air bersih.
Kondisi seperti ini menggarisbawahi pentingnya upaya mitigasi dan persiapan menghadapi kekeringan, terutama di daerah-daerah yang rentan terhadap perubahan iklim.
Dalam situasi darurat seperti ini, kerjasama antara pemerintah daerah, badan kemanusiaan, dan masyarakat lokal sangat penting untuk menyediakan bantuan dan solusi jangka pendek serta untuk mengembangkan rencana jangka panjang yang dapat mengatasi masalah kekeringan yang berulang.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait