Kemeriahan Karnaval di Desa Kliwonan Sragen, Rayakan Hari Batik Nasional

Joko Piroso
Festival Batik Kliwonan yang digelar setiap tanggal 2 Oktober dalam rangka peringatan Hari Batik Nasional di Desa Kliwonan, Kecamatan Masaran, Sragen, Jawa Tengah.Foto:iNews/Joko P

SRAGEN, iNewsSragen.id - Festival Batik Kliwonan yang digelar setiap tanggal 2 Oktober dalam rangka peringatan Hari Batik Nasional di Desa Kliwonan, Kecamatan Masaran, Sragen, Jawa Tengah, memiliki makna dan tujuan yang sangat penting dalam upaya mempromosikan dan melestarikan budaya batik serta mendukung ekonomi masyarakat setempat.

Festival ini adalah perayaan karnaval batik yang diisi dengan penampilan busana batik kreatif yang dibuat oleh warga Desa Kliwonan. Karnaval ini merupakan salah satu acara unggulan dalam memperingati Hari Batik Nasional.

Acara ini melibatkan partisipasi aktif warga Desa Kliwonan, baik dalam pembuatan busana batik karnaval maupun dalam penyelenggaraan acara secara keseluruhan.

Desa Kliwonan diakui sebagai desa wisata batik yang terkenal, dan hal ini diresmikan melalui Surat Keputusan Bupati pada tahun 2021. Ini menunjukkan komitmen untuk mengembangkan potensi wisata dan budaya di desa tersebut.

Desa Kliwonan memiliki banyak UMKM yang terlibat dalam produksi batik, dengan lebih dari 27 pengrajin batik di desa tersebut. Ini menjadi faktor penting dalam meningkatkan ekonomi masyarakat setempat, terutama dalam konteks pandemi COVID-19.

Kepala Desa kliwonan, Kecamatan masaran, Sragen.Foto:iNews/Joko P

Kepala Desa Kliwonan, Aswanda, berharap bahwa penyelenggaraan Festival Karnaval Batik ini dapat meningkatkan reputasi desa sebagai kampung batik yang terkenal, khususnya dalam konteks wisata batik.

Camat Suratman secara tegas menyatakan dukungan penuh pemerintah kecamatan terhadap penyelenggaraan Festival Karnaval Batik di Desa Kliwonan dalam rangka peringatan Hari Batik Nasional. Hal ini mencerminkan perhatian dan apresiasi mereka terhadap budaya batik dan potensi wisata di desa tersebut.

Desa Kliwonan dianggap sebagai desa wisata batik yang memiliki daya tarik khusus dalam hal produksi batik dan budaya batiknya. Ini menunjukkan upaya untuk mempromosikan warisan budaya lokal.

Camat Suratman mencatat keberadaan banyak UMKM, terutama pengrajin batik, di Desa Kliwonan. Dukungan terhadap UMKM ini memiliki dampak positif terhadap perekonomian masyarakat di tengah tantangan pandemi COVID-19.

Peserta Karnaval Hari Batik Nasional.Foto:iNews/Joko P

Camat Suratman mengucapkan terima kasih atas kerja sama antara pemerintah kecamatan dan pemerintah Desa Kliwonan, serta dengan para kepala RT di wilayah desa tersebut. Kerja sama ini menjadi kunci keberhasilan acara tersebut.

Eko Mulyono sebagai pendamping desa menjelaskan bahwa pengembangan kawasan wisata batik di lapangan Kliwonan dilakukan dengan membuat master plan desa Girwah di area pinggir sawah dengan pemandangan sawah yang indah. Ini menunjukkan upaya nyata dalam memaksimalkan potensi wisata dan ekonomi lokal.

Festival Batik Kliwonan juga dijadikan sebagai upaya untuk menggugah semangat dan meningkatkan perekonomian masyarakat melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Desa Kliwonan. Hal ini bertujuan untuk memperkuat peran BUMDes dalam menggerakkan roda perekonomian.

Salah satu peserta karnaval, Sugiyanto, menyatakan niat untuk menjadikan karnaval ini sebagai ajang tahunan yang lebih meriah dengan melibatkan lebih banyak pihak, menggambarkan komitmen berkelanjutan dalam mendukung budaya dan ekonomi lokal.

Selain sebagai perayaan dan promosi batik, karnaval ini juga memiliki tujuan untuk melestarikan beragam budaya Indonesia.

 

Editor : Joko Piroso

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network