GROBOGAN, iNwsSragen.id - Sekelompok seniman dan dalang cilik di Grobogan, menggelar ritual unik di dasar sungai untuk meminta hujan, Sabtu(7/10/2023). Ritual ini merupakan sebuah upaya unik untuk meminta hujan, ketentraman Indonesia, dan pemimpin yang amanah, jujur, dan adil pada pemilihan presiden tahun 2024 mendatang.
Keberhasilan ritual ini dapat menjadi harapan bagi masyarakat setempat yang telah mengalami kekeringan ekstrem selama empat bulan.
Ritual ini dimulai dengan pembacaan doa oleh tokoh masyarakat setempat, Ledi Heriyanto, yang mendapatkan petunjuk untuk menggelar wayangan di dasar sungai Bandungsari sebagai cara meminta hujan. Kekeringan ekstrem telah mengeringkan semua sumber air di desa Bandungsari dan desa-desa sekitarnya, mengakibatkan penurunan drastis dalam hasil panen petani dan bahkan gagal panen.
Selain meminta hujan, ritual ini juga memiliki tujuan yang lebih luas, yaitu mendoakan agar Indonesia kembali menjadi negara yang tentram dan damai, serta mendapatkan pemimpin yang jujur, adil, dan amanah pada pemilihan presiden mendatang. Pelaksanaan ritual ini menjadi simbol harapan agar semua kesialan yang menimpa bangsa Indonesia dapat diatasi dan dibuang seperti aliran sungai.
Ritual wayang kulit ini mengambil lakon perang Baratayuda, yang berhasil mengalahkan segala kejahatan yang mengancam negara. Para tokoh Pandawa juga melakukan babat alas untuk membuka lahan hutan yang akan digunakan sebagai tempat tinggal warga. Namun, mereka selalu menghadapi rintangan di tengah perjalanan, sehingga harus mengatasi penghalang tersebut terlebih dahulu.
Ritual wayangan di dasar sungai yang baru pertama kali digelar ini berhasil menarik perhatian warga setempat untuk datang dan menonton. Selain sebagai upaya untuk meminta hujan dan keberkahan, ritual wayang kulit ini juga bertujuan untuk melestarikan budaya jawa serta memperkenalkan ke generasi penerus agar tidak punah.
Editor : Joko Piroso