Heboh Dugaan Beras Bantuan Mengandung Plastik, Dinas Pangan Sukoharjo Pastikan Tidak Ada Temuan

Nanang SN
Beras SPHP Bulog/YouTube/ Official iNews

SUKOHARJO,iNewsSragen.id - Menanggapi video viral yang beredar di media sosial WhatsApp tentang dugaan beras bantuan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Bulog mengandung campuran plastik, Dinas Pangan Kabupaten Sukoharjo memastikan hingga saat ini tidak ada temuan di Sukoharjo.

"Beras itu kan pendistribusian awal dari Bulog. Itu kan beras impor, sejauh kemarin saat pendistribusian (bantuan) yang pertama dan saat ini mulai penyaluran tahap kedua tidak masalah," kata Plt Kepala Dinas Pangan Sukoharjo Iwan Setiyono, Senin (9/10/2023).

Iwan pun berharap dalam distribusi beras bantuan pemerintah yang diberikan dalam tiga tahap untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Sukoharjo, tidak ditemukan masalah seperti yang dinarasikan dalam video viral itu.

"Kami juga belum bisa memastikan apakah di Sukoharjo ada temuan beras (mengandung plastik) itu. Karena sampai sejauh ini belum ada keluhan dari para KPM terkait dengan beras tersebut," ungkapnya

Disisi lain, Iwan percaya bahwa bantuan pangan beras yang didistribusikan kepada masyarakat sudah memenuhi standar kelayakan untuk dikonsumsi berdasarkan standar Bulog.

"Bulog sendiri kan punya quality control, sehingga sampai sejauh ini di Sukoharjo tidak ada masalah. Dan kami juga berharap sampai dengan penyaluran bantuan pangan beras tahap tiga nanti mudah-mudahan tidak ada masalah," tegasnya.

Iwan yang juga menjabat sebagai Kepala Disdagkop UKM Sukoharjo memastikan, akan selalu berkoordinasi dengan Bulog untuk mengantisipasi munculnya permasalahan terkait kualitas beras yang didistribusikan sebagai bantuan pangan dari pemerintah tersebut.

"Pasti, kami akan berkoordinasi dengan Bulog. Tapi yang sejauh ini dari penyaluran awal tidak ada masalah. Untuk saat ini kami baru menyalurkan satu kali (tahap 1), dan tidak ada masalah. Sekarang masuk tahap 2, baru mulai hari ini di kecamatan Sukoharjo Kota sama Bendosari," imbuhnya.

Seperti diketahui, bantuan pangan berupa 10 kg beras dari pemerintah melalui Bulog akan didistribusikan setiap bulannya kepada KPM sejak September hingga November 2023. Masing - masing KPM mendapat 10 kg setiap bulan.

Bantuan pangan untuk masyarakat tak mampu itu diberikan menyikapi kenaikan harga beras yang mencapai sekira 5-6 persen dari harga normal dalam beberapa bulan terakhir. Fluktuasi harga beras berdampak pada tingkat inflasi.

Dilansir dari keterangan Badan POM (pom.go.id), terkait dugaan beras mengandung plastik, menyatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap contoh beras, tidak ditemukan indikasi beras tersebut mengandung plastik.

Dalam penjelasannya menyebutkan, tekstur nasi dipengaruhi komposisi komponen penyusun pati dalam butir beras, yaitu amilosa dan amilopektin. Kadar amilopektin tinggi mempengaruhi tekstur lengket/pulen nasi, sehingga nasi dapat dikepal menyerupai bentuk bola.

Badan POM mengajak masyarakat untuk lebih cerdas dan teliti memilih makanan yang akan dikonsumsi. Apabila masih ada keraguan bisa langsung menghubungi Contact Center HALO BPOM 1500533 atau Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK) di Balai Besar/Balai POM di seluruh Indonesia.

Editor : Joko Piroso

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network