GROBOGAN, iNewsSragen.id - Dua santriwati yang telah menghilang selama empat hari akhirnya ditemukan dalam kondisi tewas mengapung di Sungai Glugu.
Jenazah Nurul Fajriyah, 19 tahun, warga Desa Kedungrejo, Purwodadi, Grobogan dan Sofiyatul Lailiyah, 18 tahun, warga Desa Tunggak, Kecamatan Toroh, Grobogan, ditemukan oleh tim BPBD Grobogan bersama warga pada Senin pagi.
Kedua korban diketahui menghilang sejak Jumat pagi lalu saat melintasi derasnya arus banjir yang merendam jalan desa di sekitar Jembatan Desa Glugu dan Desa Karanganyar, Purwodadi, Grobogan.
Proses pencarian dilakukan dengan menggunakan drone BPBD Grobogan. Pertama kali, jasad Nurul ditemukan mengapung lima ratus meter dari lokasi tenggelam, dan satu jam kemudian jasad Sofiyatul ditemukan di areal persawahan oleh petani yang jaraknya satu kilometer dari lokasi tenggelam.
AKP Dedy Setianto, Kapolsek Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah, menjelaskan bahwa kondisi tubuh kedua korban sudah rusak parah sehingga sulit dikenali.
Diperkirakan korban telah meninggal sejak empat hari yang lalu, dan kini tim INAFIS Polres Grobogan, sedang melakukan identifikasi kedua korban di kamar mayat Rumah Sakit Umum Dokter Soedjati, Purwodadi, Grobogan.
Sementara itu, kedua orang tua korban terlihat sangat terpukul melihat kondisi jenazah anak-anak mereka. Nurdin, ayah Sofiyatul Lailiyah, yang akrab dipanggil Sofi, menjelaskan bahwa sebelum kehilangan kontak, korban sempat menghubungi ayahnya untuk dijemput di Simpang Lima Purwodadi.
Namun, rencana Sofi berubah karena diajak Nurul untuk ikut ke rumahnya di Desa Kedungrejo, Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah. Beberapa jam kemudian, ayah korban kehilangan kontak.
Keluarga dari kedua korban kemudian mendatangi kamar mayat Rumah Sakit Umum Dokter Soedjati, Purwodadi, untuk memastikan ciri-ciri jasad anak-anak mereka. Mereka mengaku ikhlas atas kepergian anak-anak mereka.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait