Tahun 2002, terjadi erupsi eksplosif dengan tinggi kolom letusan mencapai sekitar 2 km dan disertai dengan aliran awan panas yang melanda wilayah seluas 1,6 kilometer. Lebih dari 1.200 warga harus dievakuasi dan banyak rumah yang hancur akibat letusan tersebut.
Kembali meletusnya Gunung Ruang pada beberapa hari terakhir menunjukkan bahwa aktivitas vulkaniknya masih bisa menjadi ancaman serius bagi masyarakat sekitar.
Evakuasi dan langkah-langkah mitigasi risiko perlu segera dilakukan untuk mengurangi dampak yang mungkin ditimbulkan oleh letusan ini. Selalu penting untuk mengikuti petunjuk dan peringatan dari otoritas setempat serta tetap waspada terhadap potensi bahaya dari gunung api tersebut.
Kembalinya Gunung Ruang menjadi aktif pada Maret 2015 menunjukkan bahwa meskipun sempat istirahat selama 13 tahun, potensi bahayanya masih tetap ada. Intensitas kegempaan yang fluktuatif menjadi salah satu indikator aktivitas vulkanik yang perlu dipantau dengan cermat.
Bahaya erupsi Gunung Ruang meliputi beberapa potensi ancaman, terutama dalam bentuk empasan awan panas dan aliran lava yang dapat melanda seluruh pulau.
Pulau-pulau di sekitarnya juga rentan terhadap jatuhnya bom vulkanik dan abu panas yang masih berpotensi panas. Bahaya lahar terutama terbatas di Pulau Ruang, tetapi tetap menjadi ancaman serius.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait