SUKOHARJO,iNewsSragen.id - Sejak Januari hingga April 2024 tepatnya minggu ke-16, jumlah temuan kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Sukoharjo, terus mengalami peningkatan, berdasarkan pantauan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo.
Kepala DKK Sukoharjo, Tri Tuti Rahayu menyampaikan, hingga minggu ke-16 peningkatan mencapai 280 kasus dengan rincian 7 orang meninggal, dan sisanya sebanyak 273 orang menjalani perawatan di pusat kesehatan dan sebagian besar semakin pulih.
"Data kasus meninggal terakhir pada minggu ke-16 bulan April ada dua orang. Dua orang tersebut berasal dari wilayah kecamatan Bulu dan Sukoharjo Kota," kata Tuti saat dihubungi, Rabu (8/5/2024).
Berdasarkan distribusi kasus menurut tempat dan waktu, wilayah Kecamatan Weru menduduki peringkat tertinggi dengan jumlah sebanyak 78 pasien dan dua orang meninggal, disusul Kecamatan Tawangsari sebanyak 51 pasien dan meninggal satu orang.
Berikutnya, Sukoharjo Kota 24 pasien dan satu meninggal, Kartasura 23 pasien, Bendosari 22 pasien, Grogol 17 pasien, Nguter 15 pasien dan satu meninggal, Polokarto 12 pasien, Gatak 11 pasien, Mojolaban sembilan pasien dan satu meninggal, Bulu enam pasien dan satu meninggal, dan Baki lima pasien.
"Penyebab DBD sendiri adalah nyamuk Aedes aegypti pembawa virus dengue yang dapat mengancam nyawa penderita apabila tidak mendapatkan penanganan sedini mungkin. Maka penting bagi kita untuk melakukan berbagai upaya mencegah penyebaran penyakit DBD dan mencegah perkembangan nyamuk Aedes aegypti," terang Tuti.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait