Perhiasan Garudeya ini memiliki nilai sejarah yang tinggi, diperkirakan berasal dari abad ke-11 Masehi pada masa kerajaan Kahuripan Airlangga. Dipakai oleh Petinggi Kerajaan dengan cara dikalungkan di dada, hingga ujungnya menjuntai sampai atas perut.
Artefak emas ini ditemukan oleh Seger, seorang petani dari Warga Plaosan, Wates, Kediri pada tahun 1989.
Mengambil nama Museum Mpu Tantular merupakan penghormatan kepada pujangga Jawa Timur yang terkenal dengan karyanya, Kitab Arjuna Wijaya dan Kitab Sutasoma.
Museum ini juga memiliki koleksi lainnya seperti sepeda motor uap buatan G.Daimler dari Jerman tahun 1834, serta koleksi lainnya seperti Geologika, Biologika, Etnografika, Arkeologika, Historika, Numismatika, Heraldika, Filologika, Keramik, Seni Rupa, dan Teknologika. Harga tiket masuk museum ini terjangkau, hanya Rp 4.000, dan museum tetap buka kecuali hari Senin.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait