Puluhan Warga Berebut Gunungan Anak-Anak dan Lansia Terjepit di Tengah Kerumunan

Rustaman Nusantara
Puluhan warga Dusun Karang Manis, Desa Cingkrong, Kecamatan Purwodadi, Grobogan, berdesakan saat berebut gunungan dalam tradisi Sedekah Bumi.Foto:iNews/Rustaman Nusantara

GROBOGAN, iNewsSragen.id - Puluhan warga Dusun Karang Manis, Desa Cingkrong, Kecamatan Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah, berdesakan dan saling dorong saat berebut gunungan dalam tradisi Sedekah Bumi. Beberapa anak dan lansia sempat terjepit di bawah kerumunan warga. Meski demikian, mereka mengaku sangat senang dan terus berusaha merebut hasil bumi dari gunungan meski dalam posisi terjepit.

Beberapa anak dan wanita lanjut usia terlihat terjepit di tengah kerumunan warga yang terus mendesak untuk mengambil hasil bumi yang terpasang di gunungan dalam prosesi Sedekah Bumi.

Meski dalam posisi terjepit, anak-anak dan ibu-ibu ini justru semakin bersemangat dan merangsek maju dari bawah kerumunan untuk kembali berebut hasil bumi.

Suasana semakin meriah ketika seorang warga naik ke puncak gunungan dan kemudian menyebarkan seluruh hasil bumi yang ia ambil ke warga sekitar untuk diperebutkan. Tradisi Sedekah Bumi dalam momen Apitan pada bulan Jawa ini merupakan tradisi yang selalu diselenggarakan oleh warga Dusun Karang Manis.

Nur Azizah, Kepala Dusun Karang Manis, menjelaskan bahwa tradisi ini sudah berlangsung sejak zaman dahulu dengan ritual menyembelih kerbau. Namun, dalam tiga tahun terakhir, warga mulai menambahkan prosesi dengan sebuah gunungan yang berisikan hasil bumi.

Sedekah Bumi bertujuan untuk mengajak warga Dusun Karang Manis dan seluruh warga Desa Cingkrong untuk belajar tentang keikhlasan dalam setiap menghadapi kehidupan. Selain itu, tradisi ini merupakan ungkapan rasa syukur warga akan hasil panen yang melimpah pada musim panen hingga bulan ini.

Mbah Sujati, warga Dusun Karang Manis, rela menunggu prosesi rebutan gunungan usai. Setelah usai, ia kemudian mengambil sisa-sisa hasil bumi untuk dibawa pulang dan diberikan kepada ternak ayamnya. Ia berharap agar sisa padi yang ia bawa bisa membawa berkah dan kesehatan.

Sementara itu, Sumiyati sengaja ikut berdesakan dan berebut di bawah gunungan agar bisa memperoleh hasil yang banyak. Seluruh hasil bumi yang ia peroleh kemudian ia bawa pulang dan dimasak untuk dimakan bersama keluarga.

Sebelum tradisi rebutan gunungan dimulai, seluruh warga melakukan arak-arakan mengelilingi desa sambil membawa gunungan dan menampilkan tradisi lokal. Dalam tradisi ini, setiap kepala keluarga diwajibkan membawa nasi beserta lauknya dari rumah dan kemudian dikumpulkan di halaman rumah kepala dusun untuk dicampur dan dibagikan kembali ke seluruh warga.

Seluruh daging kerbau yang telah dimasak ini lalu dibungkus dan dibagikan satu per satu ke dalam panci milik warga untuk dibawa pulang.

Tradisi Sedekah Bumi di Dusun Karang Manis, Grobogan, menjadi momentum penting untuk mempererat kebersamaan dan gotong royong warga dalam merayakan hasil panen dan keberkahan yang telah diterima. Suasana meriah dan penuh semangat menunjukkan betapa tradisi ini masih sangat dihargai dan dilestarikan oleh masyarakat setempat.

Editor : Joko Piroso

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network