SUKOHARJO,iNewsSragen.id - Wilayah Kabupaten Sukoharjo menjadi sasaran Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan 'Aisyiyah (PTMA) dengan tuan rumah tahun ini Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Salah satu tema penting yang diangkat kali ini adalah stunting.
KKN menjadi bentuk nyata penerapan ilmu yang didapatkan di bangku perkuliahan yang diberikan kepada masyarakat. Hanya saja di PTMA, kegiatan itu juga dilaksanakan secara bersama-sama oleh mahasiswa yaitu KKN MAs (KKN Muhammadiyah dan 'Aisyiyah).
Ketua Panitia Lokal KKN MAs 2024 Prof., Ir., Sarjito M.T., Ph.D., menyampaikan untuk tahun ini selain diterjunkan ke wilayah Sukoharjo, para peserta KKN juga akan disebar ke daerah pengabdian lainnya yaitu, Kabupaten Karanganyar.
"Tema yang diangkat adalah UMKM Unggul, Stunting Menurun Inovasi, Digitalisasi UMKM melalui Potensi Lokal dan Pemberdayaan Pencegahan Stunting Menuju Indonesia Emas 2045," kata Sarjito, Kamis (13/6/2024).
Ia menyampaikan, berdasarkan informasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) saat melakukan audiensi di ruang sidang Lembaga Pengabdian Masyarakat dan Pengembangan Persyarikatan (LPMPP) UMS, di Jawa Tengah masih terdapat 20 kabupaten yang belum optimal dalam menurunkan angka stunting.
"Salah satu penyebab rendahnya penurunan stunting adalah belum ditemukannya model implementasi yang efektif untuk program yang telah ditetapkan. Termasuk daerah di Sukoharjo dan Karanganyar lokasi untuk kegiatan KKN MAs akan difokuskan ke lokus stunting," papar Sarjito.
Keputusan tersebut merupakan hasil kegiatan Training of Trainer yang dilaksanakan bulan Februari lalu yang menghadirkan Pemkab Sukoharjo, Karanganyar, dan BKKBN Provinsi Jawa Tengah serta diikuti perwakilan PTMA.
"Tema tersebut diharapkan agar nantinya teman-teman mahasiswa dapat memberikan pembekalan terkait pencegahan stunting sejak dini," ujarnya.
Sedangkan untuk inovasi daerah atau penguatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), berlandaskan karena masih banyak UMKM yang belum mengoptimalkan layanan sertifikasi halal untuk produk olahan pangan, dan beberapa UMKM belum mendaftarkan Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai identitas izin usaha.
"Harapannya nanti setelah pelaksanaan kegiatan KKN MAs ini, akan banyak UMKM yang naik level," tegas Sarjito.
Pelaksanaan kegiatan KKN MAs 2024 ini akan diikuti kurang lebih 1.500 mahasiswa PTMA. Sedangkan untuk UMS sendiri telah disetujui oleh pimpinan universitas bahwa akan menerjunkan sebanyak 500 delegasi mahasiswa.
"Pelaksanaan kegiatan KKN MAs akan dilaksanakan selama 40 hari, kedatangan peserta di 29–30 Juli 2024, lalu untuk pembekalan bagi mahasiswa 31 Juli 2024, dilanjutkan dengan seremonial penerjunan 1 Agustus 2024, mahasiswa akan mulai kegiatan KKN MAs di lokasi mulai 1 Agustus – 10 September 2024," terangnya.
Ditambahkan, pada hari terakhir KKN MAs akan dilaksanakan expo di wilayah kabupaten masing-masing. Kemudian pada 11 September 2024, mahasiswa akan mengikuti seminar nasional dan seremonial penutupan.
Biaya Pendaftaran KKN MAs sebesar Rp 2 juta yang akan dibayarkan ke panitia pusat, untuk UMS sendiri mahasiswa hanya dibebankan biaya pembayaran Rp 1 juta dan mendapatkan subsidi Rp 1 juta dari total pembayaran sebesar Rp 2 juta. Dari biaya itu akan digunakan atau dikembalikan kepada mahasiswa untuk biaya hidup selama KKN MAs.
Bagi delegasi mahasiswa UMS, dapat mendaftar di link pendaftaran ums.id/KKNMAS24 dalam waktu 7 Juni - 3 Juli 2024.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait