Menghadapi Tantangan MPASI,  Para Ibu Wajib Tahu

Nanang SN
dr. Maria Galuh Kamenyangan Sari, Sp.A, M.Kes.Foto:/ Istimewa

SOLO,iNewsSragen.idMakanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) artinya MPASI ini diberikan disaat si Air Susu Ibu (ASI) tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan nutrisi bayi ataupun anak.

Pada saat inilah MPASI sedang berperan. Nutrisi bayi baru lahir pasti ASI, dan ketika ASI eksklusif sampai 6 bulan. Kenapa setelah 6 bulan harus diberi makan? Berikut pembahasannya bersama Doodle Exclusive Baby Care.

Menurut dr. Maria Galuh Kamenyangan Sari, Sp.A, M.Kes, Air Susu Ibu (ASI) saja tidak bisa diharapkan untuk mencukupi nutrisi bayi masuklah MPASI. Hal tersebut disampaikan saat diwawancara Doodle Exclusive Baby Care beberapa waktu lalu.

Lalu MPASI yang seperti apa yang bagus untuk bayi 6 bulan? Dikatakan Dokter Galuh, banyak pro dan kontra mengenai MPASI. Biasanya orang jaman dahulu memberikan buah misalnya pisang pada awal MPASI.

"Hal tersebut justru tidak relevan pada zaman sekarang ini. MPASI yang sehat adalah yang lengkap terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, serta mikro nutrien atau zat gizi penting yang lain,”terang Galuh melalui siaran pers pada, Rabu (24/7/2024).

Wanita yang berprofesi sebagai Dokter spesialis anak ini mengutarakan Makanan Pendamping Air Susu Ibu atau MPASI diberikan mulai usia 6 bulan. Mengapa baru usia 6 bulan diberikan? Secara umum diberikan karena ASI sudah tidak bisa mencukupi kebutuhan nutrisi bayi.

MPASI diperbolehkan diberikan kurang dari 6 bulan, jika kemampuan motorik seorang bayi sudah bisa menerima makanan seperti sudah bisa menegakan kepala, mulai mengecap saat orang lain makan sudah ingin mencoba.

“Hal-hal yang sudah menunjukan kesiapan makan dimulai usia sebelum 6 bulan yang biasanya kisaran usia 4 bulan, dengan catatan ASI sudah tidak memenuhi sehingga membuat berat badan bayi seret. Untuk makanannya disesuaikan dengan teksturnya," kata Dokter Galuh.

Ketika belum siap makan tanda-tanda motoriknya belum bisa menegakkan kepada tetapi mengalami berat badan bayi seret yang perlu dilakukan adalah mencari donor ASI tentunya dengan berbagai persyaratan ataupun dengan sangat terpaksa memberikan susu formula.

Lebih lanjut, dokter yang berpraktek di Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret (RS UNS) Surakarta ini mengungkapkan jika bayi belum bisa menegakan kepala,

tetapi usia sudah lebih dari usia 6 bulan artinya adanya keterlambatan atau delay, otomatis perlu dikaji lagi dan distimulasi lebih lanjut. Terpaksanya harus makanannya cair seperti susu formula untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Karena nutrisi dan stimulasi harus selalu berdampingan.

“Ketika nutrisinya kurang otomatis stimulasinya pasti akan terganggu, delay ataupun terlambat. Tetapi disisi lain, bayi mengalami keterlambatan membuat belum bisa makan untuk itu penuhi terlebih dahulu nutrisi bayi dengan makanan cair karena makanan belum siap," ungkapnya.

Menurutnya, dengan nutrisi perbaikan maka motoriknya akan tambah baik. Ini hanya dilihat dari sisi motorik yang tentunya kedepannya harus dikaji lebih lanjut untuk dilihat ada masalah lain atau tidak.

Wanita yang akrab dengan nama Galuh ini menambahkan, saat ini rekomendasi menu MPASI adalah menu lengkap. Lengkap artinya mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan bayi, baik makronutrien maupun mikronutrien. Makronutrien terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, sedangkan mikronutrien terdiri dari zat besi, kalsium, magnesium, fosfor dan lain sebagainya dimana itu semua penting.

“Tetapi ketika diberikan makan berupa pisang saja termasuk golongan buah dimana buah itu banyak serat. Serat pasti mengeyangkan, tetapi moms yang pernah baca bahwa buah dan sayur itu serat, tanpa protein hewani yang bagus untuk yang diet," terang Maria.

Tetapi, lanjutnya, bagi bayi yang diberikan serat menjadi kenyang, artinya komposisi yang lain tidak masuk ke bayi. Sehingga kebutuhan nutrisinya tidak terpenuhi apalagi 6 bulan keatas ataupun kurang satu tahun kebutuhan lemak dan protein sangat amat penting untuk menunjang pertumbuhan.

"Apalagi issue sekarang ini adalah stunting. Untuk menjaga itu semua, sejak dini awal memperkenalkan makan harus menu lengkap,”sambung Maria.

Disisi lain, anak lebih baik diberikan beras putih daripada beras merah, beras coklat, beras hitam. Kenapa nasi putih lebih bagus? Karena nasi putih sebagai karbohidrat diolah menghilangkan zat-zat antinutrisi yang akan menghambat penyerapan zat-zat penting.

Sedangkan beras merah, beras coklat, beras hitam itu tidak melalui proses, justru menghambat zat-zat antinutrisi yang bagus untuk diet. Tetapi untuk anak-anak justru bagus beras putih yang kemudian ditambahkan daging cacah, ikan cacah, telur. Buah boleh diberikan tetapi bukan menu utama, hanya menu selingan.

Dokter yang sedang studi lanjut di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini mengatakan untuk moms dan dad di Indonesia, bahasa fortifikasi lebih ke instan.

Harus diluruskan bahwa arti fortifikasi adalah penambahan zat-zat gizi penting didalam suatu bahan makanan seperti zinc, zat besi, kalsium, dan lain sebagainya. Instan disini tidak sama dengan produk-produk instan makanan dewasa.

“Instan disini adalah semua sudah terukur dan mudah penyajiannya memenuhi kebutuhan nutrisi pada bayi. Ketika masakan homemade sudah memenuhi kebutuhan nutrisi bayi, tidak perlu mengkonsumsi fortifikasi. Karena bagaimanapun rekomendasi makanan alami. Tetapi jika makanan homemade tidak terpenuhi, pilihan kedua yang terbaik adalah makanan bayi fortifikasi. Sehingga fortifikasi aman untuk dikonsumsi sesuai dengan usia bayi,” jelasnya.

Jenis susu ada susu formula, susu  Ultra High Temperature (UHT) dikonsumsi langsung diatas usia satu tahun. Susu UHT boleh dikonsumsi dibawah satu tahun apabila dimasak. Diperbolehkan memperkaya rasa pada makanan bayi untuk memperkenalkan MPASI.

Semua makanan boleh diperkenalkan, namun toleransi masing-masing individual anak. Banyak faktor penunjang cocok atau tidaknya makanan pada MPASI. MPASI berbagai banyak drama, mulai dari Gerakan Tutup Mulut (GTM), tidak mau dikenalkan makanan artinya nomor satu menerapkan feeding rules atau aturan makan.

"Jarak antara jadwal makan jangan terlalu dekat, misalkan setiap 2 jam umur 6-8 bulan 70% susu baik ASI ataupun susu formula dan makannya 30%. Apabila bayi lapar secara alamiah akan membuka mulutnya. Selain itu di sekitarnya juga harus makan artinya bayi responsive terhadap makanan," katanya.

Ditambahkan, apabila GTM apakah ada masalah lain sariawan, ataupun tumbuh gigi. Untuk itu, ibu jangan panik jika anak tidak mau makan karena kalau ibu panik anak juga menjadi tidak mau makan. Evaluasi terlebih dahulu apakah rasa, ataupun masalah lain.

Editor : Joko Piroso

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network