GROBOGAN, iNewsSragen.id - Di Desa Sukorejo, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, anak-anak di sebuah taman kanak-kanak mengalami kesulitan dalam proses belajar mengajar akibat serangan ribuan lalat. Sejak seminggu lalu, lalat mulai menghinggapi seluruh ruang kelas serta bekal makanan yang dibawa oleh siswa.
Untuk mengatasi masalah ini, pihak guru memasang lem perekat di sekitar tempat duduk anak-anak, namun upaya ini tampaknya belum efektif.
Serangan lalat ini diduga merupakan dampak dari beroperasinya beberapa kandang ayam yang berada tidak jauh dari permukiman warga. Latif, salah satu siswa, mengaku kesulitan untuk belajar karena harus terus-menerus mengusir lalat yang membuat suasana tidak nyaman.
Guru dan siswa merasa resah dan khawatir bahwa serangan lalat yang terus-menerus ini dapat menyebarkan penyakit.
Tidak hanya di lingkungan taman kanak-kanak, beberapa warung makan dan minum yang berlokasi dekat dengan kandang ayam juga terimbas dampaknya. Sejak serangan lalat mulai terjadi, banyak warung yang menjadi sepi pengunjung karena makanan yang disajikan telah dihinggapi lalat.
Suwarno, salah satu pedagang, mengungkapkan bahwa makanan yang sudah disajikan terpaksa dibuang atau dimakan sendiri karena tidak laku dan sudah bau.
Menurut Supriyanto, seorang tokoh pemuda Desa Sukorejo, serangan lalat ini sudah berlangsung selama beberapa tahun, terutama saat musim panen ayam dimulai. Tidak adanya pengelolaan kotoran ayam yang baik membuat ribuan lalat mengerumuni kandang ayam, sehingga berdampak pada ratusan rumah di desa tersebut.
Warga dan tokoh pemuda desa telah melaporkan masalah ini kepada pemerintah desa, namun hingga kini tidak ada tanggapan atau tindakan dari kepala desa.
Warga merasa pasrah dan menganggap tidak ada solusi yang efektif untuk mengatasi wabah lalat ini. Mereka meminta agar pihak desa menutup usaha ternak ayam yang menjadi sumber utama masalah, karena mengganggu aktivitas dan roda perekonomian warga.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait