Disebutkan, program KBA telah membawa perubahan besar bagi sekira 80 perajin wayang kulit di Desa Sidowarno. Lewat pendampingan Astra International, omset para perajin ini tidak hanya meningkat tajam, tetapi juga menumbuhkan solidaritas di antara mereka.
Jangkauan pasar yang sebelumnya terbatas kini semakin luas, membuka peluang baru bagi para perajin untuk menjual hasil karyanya ke pasar yang lebih besar dan beragam.
Pendampingan yang konsisten juga meliputi pelatihan dalam teknik produksi, manajemen usaha, hingga strategi pemasaran yang efektif, sehingga para perajin mampu menghadapi tantangan pasar yang terus berubah.
"Sekarang, satu perajin rata-rata bisa membuat delapan hingga belasan wayang per bulan untuk pasar domestik dengan penghasilan kotor Rp5juta-Rp6 juta," ungkapnya.
Diketahui, keberadaan KBA Sidowarno telah menjadikan kegiatan Desa Wisata Wayang kian beragam. Pemberdayaan perajin wayang dan diversifikasi produk wisata juga berhasil. Desa Butuh tak hanya menjadi kampung perajin wayang, tapi menjelma desa wisata yang kekinian dan edukatif.
"Ada workshop menatah, menyungging, dan memulas wayang, jemparingan (memanah), wisata jamu, payet kebaya hingga sensasi menikmati hidangan ala pedesaan di pinggir kali," imbuh Baron.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait