Pria yang juga Ketua Pilar wirausaha Desa Sidowarno itu menjelaskan, upaya yang dilakukan pihaknya, khususnya di Kampung Butuh agar budaya sebagai perajin wayang kulit tidak punah ditelan jaman adalah dengan menyiapkan regenerasi.
"Kami tanamkan pada anak anak kampung kami untuk nantinya melanjutkan karya budaya ini. Anak sekolah di kampung kami sudah kami ajarkan membuat wayang kulit. Setidaknya ada 35 anak yang tertarik dengan dunia ini," ujar Baron.
Atas kerja keras penuh semangat kebersamaan dalam mempertahankan budaya warisan leluhur itu akhirnnya menuai banyak apresiasi dari berbagai pihak yang berhubungan dengan kebudayaan dan pariwisata, salah satunya terpilih sebagai Kampung Berseri Astra dari PT Astra International.
Sejak terbentuk Usaha Bersama (UB) tahun 2017, Desa Sidowarno terus berkembang hingga mendapat penghargaan seperti, Juara 4 Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Kategori Souvenir 2023 Kemenparekraf RI, Juara I Kompetisi KBA Superior, Juara I Kompetisi KBA Inovation, dan Juara I Kampungku Kebanggaanku.
"Tahun ini kami kembali terpilih dan akhir bulan Agustus ini diundang menerima penghargaan. Ini menjadi semangat dan kebanggaan kami," ungkap Baron.
Sementara dari Astra International sendiri tidak sekedar memberi penghargaan, tapi juga mendorong pembangunan berkelanjutan melalui program KBA dalam setiap kegiatan pengembangan desa dengan mengintegrasikan empat pilar utama, yaitu kesehatan, pendidikan, wirausaha, dan lingkungan.
“Kami dibimbing melalui 4 pilar itu yang betul-betul efektif merubah wajah desa kami. Lewat empat pilar Astra mengimplementasikan pendidikan ke warga, edukasi kesehatan, pengembangan wirausaha, dan menjaga kebersihan lingkungan," sambungnya.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait