Sedekah Bumi Mengarak Gunungan di Kampung Ngablak Sragen, Diwariskan Turun Temurun

Joko Piroso
Ratusan warga Kampung Ngablak, Sragen, mengarak dua gunungan keliling kampung diiringi dengan kesenian lokal seperti reog, sebagai wujud syukur dan doa keselamatan.Foto:iNews/Joko P

Tokoh kampung Ngablak, Agus Tri Wibowo, mengungkapkan bahwa di wilayah ini dulunya terdapat petilasan Jaka Tingkir, yang kini dikenal sebagai Pundhung Kiai Tempur, karena pernah menjadi lokasi pertemuan sungai. Lokasi petilasan ini sekarang masuk wilayah kampung lain, tepatnya di dekat Puro Asri.

Agus juga menjelaskan bahwa pada masa Era Pajang atau Jaka Tingkir, ada sebuah tempat bernama Kemantren yang terletak di sebelah selatan Simpang Empat Ngablak. Di sinilah lahir Eyang Sumeni, seorang pejuang perempuan terkenal dari Bumi Sukowati.

Namun, bangunan rumah Kemantren tersebut sudah hancur, dan kini hanya tinggal cucu-cucu Eyang Sumeni yang masih ada.

Kampung Ngablak sendiri terdiri dari empat rukun tetangga (RT) yaitu RT 011, 012, 013, dan RT 014, dan termasuk dalam satu wilayah rukun warga (RW) 004. Di kampung inilah lahir pejuang perempuan Sukowati, Eyang Sumeni, yang namanya diabadikan sebagai nama Jalan Sragen-Batu Jamus.

Editor : Joko Piroso

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network