GROBOGAN, iNewsSragen.id - Kebakaran besar yang melanda Pasar Gubug, Grobogan, Selasa (5/11/2024) dini hari terus menyisakan tantangan berat bagi petugas pemadam kebakaran. Kepulan asap tebal dan titik api yang masih menyala di sejumlah kios membuat upaya pemadaman sangat sulit.
Petugas terpaksa mendobrak pintu kios yang masih tertutup rapat untuk bisa melakukan penyemprotan air ke dalam kios yang terbakar.
Sementara itu, beberapa pedagang terlihat nekat melanjutkan aktivitas mereka dengan tetap berjualan di dalam pasar, meski kondisi pasar sudah tidak layak untuk digunakan setelah kebakaran.
Petugas pemadam kebakaran berjuang menembus kepulan asap yang masih menyelimuti pasar hingga pagi hari. Setelah pintu kios berhasil didobrak, mereka pun langsung menyemprotkan air ke seluruh kios yang masih terbakar.
Namun, meskipun upaya pemadaman terus dilakukan, beberapa titik api masih terlihat menyala hingga Selasa pagi. Situasi semakin rumit dengan kondisi bangunan pasar yang sudah miring dan rawan roboh, sehingga sangat berbahaya untuk melakukan aktivitas di dalam pasar.
Sulardi, Kepala Seksi Pencegahan Kebakaran Damkar Grobogan, menjelaskan bahwa upaya pemadaman api masih terus berlanjut. Beruntungnya, pasokan air di sekitar lokasi kebakaran sangat melimpah, sehingga truk pemadam kebakaran bisa bolak-balik untuk mengambil air dengan cepat.
Saat ini, proses pemadaman sudah memasuki tahap pendinginan, meskipun masih ada beberapa titik api yang harus dipadamkan sepenuhnya.
Untuk mempercepat proses tersebut, pihak pemadam kebakaran Grobogan mendatangkan tambahan tiga unit mobil pemadam dari daerah sekitar, termasuk dua mobil dari Demak dan satu dari Semarang.
Sementara itu, beberapa pedagang yang kiosnya tidak terkena kebakaran terlihat berada di lokasi untuk mengumpulkan puing-puing bangunan yang masih bisa digunakan. Mereka berharap masih bisa memanfaatkan sebagian bahan bangunan untuk membangun kembali kios mereka.
Namun, banyak dari pedagang lainnya yang kini merasa kebingungan dan cemas, karena mata pencaharian mereka yang biasanya bergantung pada pasar tersebut kini hilang begitu saja.
Sebagian pedagang yang lapaknya selamat dari kebakaran pun terlihat nekat berjualan di lokasi yang sudah rusak parah dan tidak layak untuk digunakan.
Meskipun kondisi pasar sudah hangus dan penuh dengan puing-puing, mereka tetap berharap bisa melanjutkan usaha mereka, meskipun dalam situasi yang sangat sulit.
Kebakaran ini jelas memberikan dampak besar bagi ribuan pedagang Pasar Gubug yang kini kehilangan tempat untuk mencari nafkah, dan mereka harus berjuang untuk mencari solusi agar bisa bangkit kembali.
Juriyah, seorang pedagang sayuran dan buah di Pasar Gubug, mengungkapkan bahwa dirinya terpaksa tetap berjualan meskipun kondisi pasar sudah rusak parah. "Enggak ada tempat lain, dan kalau saya jualan di luar, saya takut kehujanan," katanya, menggambarkan kebingungannya.
Seperti Juriyah, masih banyak pedagang lain yang memilih untuk berjualan di dalam pasar yang sudah hancur, meski kondisinya tidak lagi layak dan penuh dengan puing-puing sisa kebakaran. Mereka merasa terdesak karena tidak punya pilihan lain, dan cuaca yang tak menentu membuat mereka khawatir akan kehilangan pendapatan lebih banyak jika harus berjualan di luar pasar.
Kondisi ini menjadi semakin berat bagi ribuan pedagang Pasar Gubug. Setelah kebakaran besar tersebut, sebagian besar kios mereka hancur atau terbakar habis, sehingga mereka tidak memiliki tempat untuk berdagang. Banyak pedagang yang kini terancam kehilangan mata pencahariannya karena seluruh modal usaha mereka telah habis terbakar, membuat mereka sulit untuk memulai kembali.
Untuk membantu mengatasi kesulitan ini, pemerintah setempat berencana untuk mempersiapkan pasar darurat di lapangan yang tidak jauh dari lokasi Pasar Gubug. Pasar darurat ini akan menjadi tempat penampungan sementara bagi para pedagang yang kehilangan kios dan lapak mereka.
Diharapkan dengan adanya pasar darurat ini, para pedagang dapat kembali melanjutkan aktivitas jual beli dan memulai kembali usaha mereka, meskipun dalam kondisi yang serba terbatas.
Namun, meskipun ada solusi sementara seperti pasar darurat, banyak pedagang yang masih merasa cemas tentang masa depan mereka.
Mereka berharap bantuan yang lebih konkret dari pemerintah dan pihak terkait agar bisa kembali bangkit setelah musibah kebakaran yang melanda pasar tersebut.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait