Tokoh pemuda desa, Robby Setiawan (50), menjelaskan bahwa doa bersama ini juga menjadi ajang musyawarah dengan mengundang pihak pemerintah desa dan keluarga Rukmini yang tinggal di luar kota.
"Warga merasa pemerintah desa kurang memberikan perhatian, dan belum ada kejelasan dari pihak polisi. Akibatnya, lingkungan sekitar rumah korban menjadi mencekam, apalagi dengan adanya garis polisi yang masih terpasang," katanya.
Robby juga menyoroti sejumlah luka yang ditemukan di tubuh Rukmini, seperti dua luka di bagian belakang kepala, kening yang sobek, serta lidah yang terjulur. Ia meyakini kematian tersebut akibat pembunuhan.
"Orangnya sehat sebelumnya. Kalau saya pribadi yakin ini pembunuhan. Bahkan HP-nya pun tidak ditemukan," ujar Robby.
Dari musyawarah tersebut, terungkap bahwa keluarga Rukmini belum membuat laporan resmi terkait kematiannya. Awalnya, keluarga menolak dilakukan autopsi, namun kini warga mendesak agar laporan resmi dibuat.
Sebagai hasil kesepakatan, warga bersama perangkat desa akan mendatangi Polsek Dempet pada Selasa (10/12/2024) pagi untuk membuat laporan resmi, dengan mengajak keluarga korban.
"Kami akan mendukung dan mendampingi keluarga Rukmini untuk mengajukan laporan resmi," kata Robby.
Editor : Joko Piroso