SUKOHARJO,iNewsSragen.id - Gelar sarjana adalah impian banyak orang yang masuk perguruan tinggi setelah dinyatakan lulus kuliah, tetapi tidak semua orang bisa meraihnya dengan mudah. Terlebih, bagi mereka yang mengalami kendala kesehatan.
Hal inilah yang dirasakan oleh Intan Novita Sari Purnomo, salah satu peserta Wisuda Sarjana, Magister, dan Doktor Periode II Tahun 2024/2025 Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) di Edutorium KH Ahmad Dahlan pada, Sabtu (21/12/2024).
Gadis asal Rembang itu berhasil menyelesaikan studinya meskipun menghadapi tantangan kesehatan yaitu menderita sakit glaukoma. Orang tua Intan mengungkapkan rasa syukur dan apresiasi mendalam atas dukungan yang diberikan oleh UMS.
"Saya merasa bangga anak saya bisa wisuda di auditorium semegah ini. Terima kasih kepada keluarga besar UMS yang telah membantu proses belajar anak saya," ujar orang tua Intan Sabtu.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan apresiasi atas kemudahan yang diberikan UMS selama proses perkuliahan Intan, termasuk dukungan dari para dosen, dosen pembimbing, dan teman-teman sejawatnya.
"Anak saya yang sedang sakit diberikan kemudahan, banyak fasilitas, dan bantuan dari para dosen, Prodi, serta teman-teman angkatannya. Semua ini memungkinkan anak saya menyelesaikan studinya dan menjadi sarjana," tambahnya.
Intan merupakan salah satu contoh komitmen UMS dalam mendukung mahasiswa berkebutuhan khusus. Kampus menyediakan fasilitas dan prioritas bagi Intan agar tetap bisa menghadiri prosesi wisuda secara langsung. Hal itu mencerminkan semangat inklusivitas UMS.
Dalam kesempatan yang berbahagia itu, Intan yang kini berhak menyematkan gelar S.Pd dibelakang namanya, mengungkapkan rasa syukurnya karena telah menyelesaikan studi dan mengikuti wisuda bersama para lulusan lainnya.
“Selama kuliah di UMS, saya sangat bangga kuliah di sini, karena saya dari daerah Rembang, di mana banyak masukan untuk saya untuk tetap semangat. Apalagi saya sedang kondisi sakit seperti ini untuk tetap semangat tetap tabah dan tetap sabar,” ungkapnya.
Intan berpesan, untuk teman-temannya yang masih berjuang menyelesaikan studinyaagar tetap semangat. Ia juga berharap UMS semakin unggul, semakin jaya dan semakin berkualitas.
Sementara, akabiro Kemahasiswaan UMS, Ir. Ahmad Kholid Alghofari, S.T., M.T., menyampaikan, terkait fasilitas kepada mahasiswa berkebutuhan khusus merupakan bagian dari komitmen UMS dalam memberikan pelayanan terbaik kepada semua pihak.
Diungkapkan, Intan yang mengalami gangguan penglihatan akibat glaukoma, awalnya ingin diwakili oleh adiknya karena kondisi kesehatannya. Namun, UMS memfasilitasi kebutuhannya sehingga ia tetap bisa berpartisipasi langsung dalam prosesi wisuda.
"Kami memberikan prioritas, bukan untuk membedakan, tetapi agar mereka merasa nyaman dan mendapatkan hak yang sama," tambahnya.
Selain mahasiswa, UMS juga memberikan perhatian kepada orang tua dan wali yang memiliki keterbatasan fisik. Gedung auditorium UMS telah dirancang ramah terhadap pengguna kursi roda dan dilengkapi fasilitas pendukung, termasuk penyediaan kursi roda bagi mereka yang membutuhkan. Selain itu, Gugus Kesehatan UMS juga siap membantu dalam memastikan kenyamanan akses bagi semua tamu undangan.
"Ini adalah bagian dari upaya UMS untuk menjadi kampus unggul dan berkelas dunia yang ramah terhadap semua kalangan. Harapannya, inklusivitas ini tidak hanya diwujudkan melalui fasilitas, tetapi juga melalui empati, kepedulian, dan penghormatan terhadap mereka yang berkebutuhan khusus," tutup Ahmad.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait