Ditambahkan Amir, bahwa pers berada ditengah dalam upaya mencari jalan, mencari solusi sehingga AI ini, bukan menjadi sesuatu yang menakutkan, bukan menjadi sesuatu yang lebih banyak sisi negatifnya, tetapi ada sisi positif yang bisa dimanfaatkan.
Di era teknologi AI ini, terutama yang dihadapi oleh dunia kewartawanan, dunia media adalah masalah penghayatan etika.
Penghayatan etyIni adalah PR yang tidak pernah berhenti. Karena setiap jaman setiap waktu akan menjadi masalah yang selalu muncul.
"Bagaimana kita memfungsikan sebuah etika menjadi etikat. Kalau etikat baik untuk menyampaikan sebuah informasi, karena sesungguhnya rambu rambu itu sudah ada di Undang - undang Pers, ada di dalam Kode Etik Jurnalistik, itu kita pasti kita akan selamat,", ujarnya.
Harapannya kata selamat itu tidak hanya terbungkus didalam pers untuk menyelamatkan diri, tapi juga menyelamatkan umat manusia secara menyeluruh.
"Bagaimana kita menghindari berita bohong, bagaimana kita menghindari berita yang bisa memecah belah, sara dan sebagainya, itu adalah gambaran yang sesungguhnya, pers kita tantangan kita kedepan itu yang lebih penting adalah masalah etika." Imbuhnya.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait