SUKOHARJO,iNewsSragen.id - Pro kontra nama Presiden kedua Republik Indonesia, Soeharto, masuk dalam daftar usulan gelar pahlawan nasional terus bergulir. Soeharto masuk daftar 10 orang yang diusulkan ke Kementerian Sosial (Kemensos).
Munculnya nama Soeharto tersebut tak urung telah memicu perdebatan di masyarakat dan sejumlah tokoh berbagai kalangan. Baik yang mendukung maupun yang menolak punya alasan masing-masing.
Salah satu tokoh yang berdiri di barisan tidak mendukung adalah mantan Ketua Komisi Yudisial (KY) periode 2016-2018, Aidul Fitriciada Azhari. Ia menilai, momen usulan Soeharto mendapat gelar pahlawan belum tepat.
"Mungkin tidak tepat sekarang. Momentumnya tidak tepat karena dia (Soeharto-red) seolah-olah ada konflik kepentingan dengan penguasa sekarang. Bagaimanapun Pak Prabowo (Presiden RI ke-8) ini kan masih ada hubungan keluarga," kata Aidul, saat ditemui Rabu (28/5/2025).
Ia menyatakan, usulan pemberian gelar pahlawan untuk Soeharto berbeda momen dengan pemberian gelar pahlawan untuk Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno. Termasuk juga berbeda dengan gelar pahlawan yang dianugerahkan untuk Mohammad Natsir, dimana pada awalnya juga ada perdebatan.
"Beliau (Soeharto-Red) ini mendapat banyak tudingan terkait soal Timor Timur (Sekarang Timor Leste), kemudian soal 'Petrus' dan beberapa pelanggaran HAM masa lalu yang masih menjadi persoalan dan harus diklarifikasi dulu. Saya kira ini akan lebih baik dilempar dulu ke publik untuk diklarifikasi bersama," terangnya.
Mengingat tudingan dugaan pelanggaran HAM di era kepemimpinan Soeharto sampai sekarang masih menjadi persoalan, maka Guru Besar Universitas Muhammadiyah Surakarta ini menyarankan, harus ada keputusan bersama bahwa prinsip dasar kejahatan di masa lalu itu tidak boleh lagi terjadi.
"Persoalan seperti ini sebenarnya bukan cuma di Indonesia saja. Pak Harto ini kan tercatat di berbagai dokumen pernah melakukan pelanggaran HAM. Kemudian soal korupsi juga menjadi persoalan besar yang harus diklarifikasi," ujarnya.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait