Lebih dari sekadar pengembangan produk pertanian, booster ini menjadi bagian dari pemberdayaan petani dan penanggulangan kemiskinan. Melalui pelatihan langsung, para petani tidak hanya diajari cara membuatnya, tetapi juga diberikan pemahaman tentang pertanian organik yang lebih hemat biaya dan berkelanjutan.
“Dari ruang kelas ke sawah, dari teori ke solusi. Inilah bentuk nyata kontribusi guru dan sekolah bagi masyarakat,” pungkas Parman.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait