Festival Literasi Sragen 2025 Diwarnai Sorotan Pembajakan Buku, Pegiat Desak Edukasi Publik

Joko Piroso
Pengunjung melihat deretan buku yang dipamerkan dalam Festival Literasi Sragen 2025, Selasa (16/9/2025). Festival ini diwarnai sorotan tajam terkait maraknya praktik pembajakan buku yang dinilai merugikan penulis dan penerbit.Foto:iNews/Joko P

Dia menegaskan pentingnya merangkul penulis Sragen agar bisa berkembang bersama.

“Kami juga mengajak penulis Sragen, kita rangkul. Literasi tidak hanya sekadar membaca, tetapi juga tentang membentuk budaya,” tegasnya.

Fenomena pembajakan buku yang mencuat di tengah Festival Literasi Sragen 2025 menjadi cermin tantangan besar literasi nasional. Tanpa kesadaran kolektif, sulit bagi ekosistem literasi untuk tumbuh sehat.

Di satu sisi, masyarakat mendambakan harga buku yang terjangkau. Namun di sisi lain, penulis dan penerbit membutuhkan penghargaan yang layak agar tetap produktif. Sinergi antara edukasi, kebijakan pemerintah, dan dukungan publik menjadi kunci untuk mengakhiri praktik ilegal ini.

Festival Literasi Sragen 2025 pun menjadi momentum penting: apakah masyarakat siap meninggalkan pembajakan dan benar-benar mendukung budaya literasi yang sehat?

Editor : Joko Piroso

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network