SRAGEN, iNewsSragen.id - Kecelakaan tragis terjadi di perlintasan kereta api Dukuh Peloksepur, Desa Bener, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen, pada Senin siang (20/10). Seorang pria bernama Sumarno (49), warga Dukuh Kopen RT 02, Desa Tanggan, Kecamatan Gesi, ditemukan tewas mengenaskan di lokasi kejadian setelah tertabrak Kereta Api Argo Semeru yang melintas dari arah Surabaya menuju Jakarta.
Peristiwa nahas ini dilaporkan terjadi sekitar pukul 11.50 WIB, tepat di kilometer 229+2/3 petak jalan Kebonromo–Sragen. Begitu mendapat laporan, Posko Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sragen langsung menurunkan tim ke lokasi bersama unsur PSC 119 Sukowati, TNI, Polri, dan PT KAI.
Plt. Kepala Markas PMI Kabupaten Sragen, Munif Solikin, menjelaskan bahwa korban ditemukan sudah tidak bernyawa dengan luka-luka parah di sekujur tubuhnya.
“Korban meninggal dunia di lokasi dengan luka berat, di antaranya pecah kepala, patah leher, luka sobek di bagian perut hingga pinggang kanan belakang, serta patah terbuka pada tangan dan kaki,” ungkap Munif Solikin, mewakili Ketua PMI Sragen, Utami Dewi Masithoh.
Jenazah korban kemudian dievakuasi menggunakan Ambulans Rescue Medic Alfa 01 PMI Sragen ke RSUD Dr. Soehadi Prijonegoro Sragen untuk pemeriksaan lebih lanjut di instalasi forensik. Tiga personel PMI diterjunkan dalam operasi tanggap darurat tersebut, dengan dibantu unsur PSC 119 Puskesmas Ngrampal, Polsek Ngrampal, dan warga setempat.
Sementara itu, Manager Humas Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, membenarkan kejadian tersebut dan menyampaikan rasa prihatin yang mendalam. Menurutnya, seluruh penumpang dan awak KA Argo Semeru dalam kondisi aman. Setelah dilakukan pemeriksaan rangkaian, kereta kembali melanjutkan perjalanan pada pukul 11.55 WIB.
“Kami sangat menyayangkan adanya kejadian ini. Pelanggaran di perlintasan sebidang dan jalur KA dapat membahayakan keselamatan, baik bagi petugas, penumpang, maupun pengguna jalan,” ujar Feni.
Feni menegaskan bahwa masyarakat harus mematuhi seluruh rambu-rambu perlintasan dan tidak beraktivitas di sekitar jalur KA karena kawasan tersebut merupakan area steril yang hanya boleh diakses oleh petugas operasional dan perawatan.
“Keselamatan bersama merupakan tanggung jawab kita semua. Kami mengimbau agar masyarakat hanya melintas di perlintasan resmi dan selalu berhati-hati ketika mendengar isyarat kereta api,” pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, lokasi kejadian telah dinyatakan aman, sementara pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan yang menewaskan warga Gesi tersebut. Peristiwa ini menjadi pengingat penting akan pentingnya kedisiplinan dan kewaspadaan di perlintasan kereta api, demi mencegah jatuhnya korban jiwa di kemudian hari.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait
