NGAWI, iNewsSragen.id - Membaca peluang kebutuhan daging dari program MBG, Badan Usaha Milik Desa ( Bumdes ) Anyawiji desa Beran Kecamatan Ngawi saat ini tengah mengembangkan usaha pembesaran ternak bebek.
Menurut Kepala Desa Beran Agus Supriyadi alasan pembesaran bebek ini karena umurnya pendek sehingga kontrol permodalan dan kendala yang dihadapi mudah dibaca.
"Dengan modal awal Rp 73 juta dari anggaran Dana Desa kita sudah bisa membeli 2600 ekor bebek berusia satu bulan, dan akan kita jual setelah berusia 2 bulan 28 hari," kata Agus yang menghitung kebutuhan pakan berupa gabah sekitar 3 kwintal selama pembesaran.
Dengan memanfaatkan bantaran aliran irigasi yang ada di desa tersebut, sebuah kandang bebek non permanen dibuat agar mudah dipindahkan sesuai kebutuhan, juga jauh dari pemukiman warga.
Agus juga menerangkan jika usaha dari Bumdes ini ditangani oleh warganya yang sudah mengetahui seluk beluk beternak bebek, disamping menggandeng Dinas Peternakan agar produktifitas bebek sesuai yang diharapkan.
"Para pengelolanya juga sudah terbiasa menangani bebek, dan secara berkala mendatangkan Dinas Peternakan untuk mengontrol kesehatan agar produktifitas dan kesehatanya dapat makssimal," terangnya dengan asumsi tiap ekor akan terjual seharga Rp 70.000 per ekor.
Sejak dimulainya satu bulan yang lalu sudah banyak pihak menawarkan kerjasama terutama para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi, (SPPG) dalam hal pemanfaatan limbah.
"Beberapa pihak dari SPPG menghubungi kami dan menawarkan suplai limbah makanan, dan itu positif karena dapat mengurangi pembelian pakan," pungkasnya.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait
