SRAGEN, iNewsSragen.id - Suparno alias Mbah No, Guru besar Padepokan Partisan Kumbang Malam, menargetkan tahun 2030, perguruan silat Kumbang Malam bisa menyebar merata ke seluruh Indonesia.
"Selama ini Kumbang Malam terkonsentrasi menyebar di Soloraya. Tapi juga sudah menyebar ke luar kota seperti Bali, Surabaya, dan Jakarta. Harapannya nanti di 2030, bisa merata ke seluruh Indonesia.
Materi ilmu kholawat dan pendalaman kecerdasan spiritual yang menjadi keunggulan Kumbang Malam, diyakini akan menjadi kelebihan yang membuat Kumbang Malam semakin eksis dan berkembang, paparnya di sela kegiatan suroan agung atau pengesahan warga baru tahun 2022, Sabtu (30/7/2022) malam.
Selain ilmu kholawat dan pendekatan spiritual, setiap warga baru juga dibekali dengan ilmu tradisi-tradisi Jawa. Lantas di Padepokan Kumbang Malam juga dilengkapi dengan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) untuk pembinaan para pendekar yang disiapkan menjadi atlet.
Dengan bimbingan pelatih pilihan, para atlet pendekar Kumbang Malam selama ini terbukti mampu menorehkan prestasi membanggakan di hampir setiap event nasional yang diikuti.
"Alhamdulillah sejak ada Pusdiklat sendiri, prestasi atlet-atlet yang dihasilkan cukup bagus. Hampir di setiap event-event khususnya skala nasional, banyak atlet kita yang meraih medali bagi perunggu maupun emas," urainya.
Mbah No menjelaskan beberapa prestasi yang diraih atlet-atletnya di antaranya pada event pencak silat AUB yang memborong banyak emas, lantas pada event nasional di Pekalongan dan event Universitas Negeri Jember (Unej) bisa meraih 5 medali emas.
Prestasi mengesankan juga ditorehkan pada event nasional silat di Magelang yang mendapat total 11 medali. Berlanjut ke event di Blora, 12 atlet yang diterjunkan semuanya juga pulang membawa medali.
"Di Blora kemarin kita dapat 5 emas, 6 peran dan 2 perunggu. Sebelumnya di Magelang, atlet-atlet kita dapat 1 emas, 2 perak dan 5 perunggu," ujarnya.
Editor : Joko Piroso