Aparat Kepolisian mencoba memberikan solusi pada para pengunjuk rasa dengan mempersilahkan perwakilan massa untuk masuk. Kendati begitu, tawaran dari aparat kepolisian yang mempersilahkan 8 perwakilan untuk masuk ditolak.
"Sekali lagi kami tidak butuh audensi. Yang kami butuhkan, Kafe Black Arion dibongkar. Kami akan masuk dan mendirikan tenda dihalaman Kantor Bupati hingga Kafe itu dibongkar,"teriak Bandung yang direspon oleh puluhan pengunjuk rasa mencoba masuk.
Namun upaya itupun gagal karena penjagaan yang ketat. karena tak bisa masuk, akhirnya, para pengunjuk rasa inipun mendirikan tenda di depan gerbang masuk Kantor Bupati karanganyar.
Melihat situasi memanas, akhirnya sejumlah pejabat Pemkab ini menemui peserta aksi. Di antaranya Asisten I Sekda, Rusmanto, Asisten II Sekda Titis Sri Jawoto, dan Kepala Inspektorat, Zulfikar Hadid. Namun peserta menolak dan hanya mau ditemui Bupati Juliyatmono.
Suasana semakin memanas saat massa melihat pasukan anti huru hara mulai disiagakan di halaman Kantor Bupati. Hingga bubaran pegawai Bupati Juliyatmono belum juga menemui mereka, massa pun akhirnya memutuskan untuk bergeser menuju kediaman pribadi.
Akhirnya beberapa perwakilan massa ini pun bergerak menuju kediaman pribadi Bupati Juliyatmono. Melihat massa bergeser, aparat Keamanan pun bergerak cepat mengamankan kediaman pribadi Bupati.
Kedatangan massa dikediaman Bupati Juliyatmono tinggal, langsung diblokade aparat. Satu unit Water Cannon serta anjing pelacak dan pasukan anti huru hara inipun sudah disiagakan 100 meter dari kediaman pribadi Bupati.
Editor : Joko Piroso