Armin menjelaskan, aksi pengeroyokan ini berawal dari chat korban dengan seorang laki-laki di aplikasi MiChat.
"Pemicu kejadian tersebut itu adanya kesalahpahaman. Korban ini punya anak gadis SMP dan di HP (korban) ada aplikasi MiChat terus ada laki-laki chat. Nah terjadilah transaksi antara orang tua (korban) dengan si laki-laki itu. Tapi si Anak itu enggak tahu," ucap Armin, Rabu (26/10/2022).
"Nah karena keluarga kesal melihat perbuatan orang tuanya (korban) akhirnya dikeroyok," katanya lagi.
Armin pun memastikan peristiwa ini diselesaikan secara damai antara kedua belah pihak. Disinggung soal dugaan korban menjual anak gadisnya, Armin mengatakan hal itu hanya iseng.
"Setelah kejadian itu, petugas langsung membawa korban dan para pelaku (pengeroyokan). Sampai di kantor kami memberlakukan mediasi dan akhirnya berdamai," tuturnya.
"(Soal transaksi MiChat) Berdasarkan informasi hanya iseng-iseng saja," ucapnya lagi.
Editor : Joko Piroso