Ketua Pembina Yayasan yang telah diberi waktu selama tiga bulan untuk melakukan pembenahan administrasi pengelolaan aset, dan pengelolaan pendidikan dinilai gagal memenuhi janjinya. Oleh karenanya, diminta legowo untuk mundur.
Konflik itu bermula dari pembangunan ruko kuliner tanpa persetujuan seluruh pengurus, sementara kualitas pendidikan yakni TK, SD dan SMP Darussalam mengalami penurunan kualitas dan murid. Bahkan sekolah Tahfidz Quran sudah tutup.
Dalam pertemuan di kantor yayasan pada, Senin (31/10/2022), yang sedianya akan digunakan sebagai ajang musyarawah untuk menyelesaikan persoalan, rupanya Ketua Pembina Yayasan yang bernama, Farid Ma'ruf, justru tidak hadir.
Komunitas warga Banjar, Kalsel ini kemudian menyampaikan surat terbuka ditujukan kepada, Farid Ma'ruf beserta anggota yayasan dan jamaah Banjar Se-Solo Raya.
Editor : Joko Piroso