Premanisme di Sukoharjo, 2 Warga Kartasura Buron Pemerasan dan Penganiayaan Diringkus Polisi

SUKOHARJO, iNewsSragen.id - Dua pria tersangka pelaku premanisme disertai penganiayaan yang sempat melarikan diri sekira 1 tahun, akhirnya diringkus polisi dari Unit Reskrim Polsek Kartasura dan Reskrim Polres Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng).
JAP alias Minthi (39) warga Dregan, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, dan R alias Kenyung (34) warga Geduran, Gonilan, Kartasura, Sukoharjo, masing-masing ditangkap ditempat persembunyiannya.
"Kasus ini terjadi pada Jum'at, 24 Desember 2021 lalu, TKP-nya di rumah makan Food Truck Jalan Garuda Mas, Pabelan, Kartasura. Jadi hampir satu tahun lalu," kata Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan didampingi Kapolsek Kartasura, AKP Mulyanta saat konferensi pers di Mapolsek Kartasura, Selasa (22/11/2022) sore.
Dituturkan Kapolres, awal mula kejadian ada dua tersangka mendatangi TKP melakukan pemalakan uang terhadap korban bernama Rismanto (28), warga Kebumen yang merantau bekerja di Kartasura, Sukoharjo. Dalih pemalakan untuk keamanan area usaha tempat korban bekerja.
"Saat itu, korban sedang tidur tiba-tiba pintu kamarnya di dobrak 2 tersangka yang langsung masuk melakukan penganiayaan pemukulan dan menendang korban," kata Kapolres.
Pukulan dua tersangka pelaku itu dilakukan berulang kali hingga korban mengalami luka pada bagian wajah dan dada. Korban saat itu hanya berupaya bertahan menangkis serangan dari kedua tersangka.
"Salah satu tersangka atas nama JAP alias Minthi juga membawa senjata tajam berupa sebilah golok yang langsung digunakan membacok kearah kepala korban, sedangkan tersangka RS alias Kenyung juga ikut memukul menggunakan lampu neon panjang hingga pecah berkeping -keping," papar Kapolres.
Akibat serangan menggunakan golok dan lampu neon itu, korban mengalami luka-luka pada bagian kepala harus mendapat lima jahitan, bibir bawah memar, telapak tangan luka gores, serta jidad luka memar dan bengkak.
"Setelah mendapat pengobatan, korban yang merasa tidak memiliki persoalan dengan 2 pelaku ini, kemudian melapor ke Polsek Kartasura yang langsung direspon dengan penyelidikan," ungkap Wahyu.
Saat itu, ketika akan dilakukan upaya penangkapan, dua tersangka yang belakangan diketahui merupakan preman kampung setempat, telah melarikan diri dengan berpindah -pindah lokasi. Bahkan sempat bersembunyi di luar Jawa.
"Jadi dua tersangka ini sempat buron masuk DPO (Daftar Pencarian Orang). Namun, pada Minggu, 20 Nopember 2022 kemarin, dua tersangka ini dilaporkan oleh masyarakat terlihat kembali di Kartasura," ungkap Wahyu.
Oleh Unit Reskrim Polsek Kartasura dan Reskrim Polres Sukoharjo, langsung ditindaklanjuti dengan upaya penangkapan, dan hasilnya pada hari itu (Minggu-Red), sekira pukul 23.00 WIB, tersangka JAP alias Minthi berhasil di tangkap.
"Selanjutnya berbekal keterangan tersangka JAP, pada Senin, 21 Nopomber 2022, sekira pukul 04.00 WIB, tersangka RS alias Kenyung menyusul dapat diamankan," ujar Kapolres.
Dalam penangkapan itu, petugas juga mengamankan sejumlah barang bukti diantaranya, sebilah golok, 1 kaos oblong, 1 celana pendek berbahan jeans, dan pecahan lampu neon yang digunakan memukul korban.
"Dari keterangan yang didapat, dua tersangka ini mengaku sakit hati dan dendam masalah uang keamanan lapak tempat berjualan. Yang dicari itu sebenarnya majikan korban, tapi saat kejadian tidak ada," kata Kapolres.
Kepada Kapolres, JAP alias Minthi mengaku, saat melakukan perbuatan penganiayan terhadap korban, dalam pengaruh minuman keras (miras) alias mabuk.
Atas perbuatannya, dua tersangka pelaku penganiayaan JAP dan RS dijerat Pasal 170 KUH Pidana tentang tindak penganiayaan secara bersama-sama. Ancaman hukumannya, penjara selama- lamanya 5 tahun 6 bulan.
Sementara, Rismanto selaku korban yang juga hadir saat konferensi pers bersama penasehat hukum dari LBH Mahameru Klaten, Hamzah Fauzi, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Polres Sukoharjo dan jajarannya.
"Alhamdulillah, dengan ditangkapnya 2 pelaku penganiayaan ini, kami dari penasehat hukum menyampaikan terima kasih kepada Kapolres Sukoharjo, Kapolsek Kartasura, dan tim yang terlibat," kata Hamzah mewakili Rismanto.
Ia pun berharap, dengan ditangkapnya dua pelaku penganiayaan itu, akan ada efek jera sehingga perbuatan yang sama yaitu aksi premanisme, tidak akan terulang lagi.
Editor : Joko Piroso