get app
inews
Aa Read Next : Gempa Terkini M5,1 Guncang Pacitan, Pusat di Laut Kedalaman 10 Km

Waduh, Pantai Selatan Jawa Tengah dalam Ancaman Megathrust, Begini Penjelasannya!

Kamis, 24 November 2022 | 19:46 WIB
header img
Warga yang berada kawasan Pantai Selatan Jawa Tengah diimbau agar mulai memperhatikan konstruksi bangunannya untuk dibuat tahan bencana menyusul potensi Megathurt. (Foto: Dok jatengprov.go.id)

SEMARANG, iNewsSragen.id - Potensi Megathrust di Pantai Selatan (Pansela) Jawa Tengah harus diwaspadai. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengimbau warga agar mulai memperhatikan konstruksi bangunannya untuk dibuat tahan bencana.

Hal itu disampaikan Ganjar usai melepas tim relawan gabungan serta bantuan senilai Rp1,87Miliar untuk korban bencana gempa bumi Cianjur, Jawa Barat, di halaman Kantor Pemprov Jateng, Semarang Kamis (24/11).

“Kalau yang di sekitar Kebumen dan seterusnya itu sudah kita siapin dengan desa tangguh bencana, terus kemudian kita sudah mencoba menanam cemara laut dan udah tinggi-tinggi,” kata Ganjar.

Penanaman tersebut, kata dia, telah dilakukan bersama dengan BNPB dan BMKG. Selain itu, edukasi kepada masyarakat dengan melakukan simulasi juga dilaksanakan.

Terlepas dari itu, Ganjar juga mengimbau kepada masyarakat di sekitar Pansela untuk mulai memperhatikan konstruksi bangunannya. Nantinya melalui dinas terkait untuk melakukan edukasi.

“Di wilayah itu konstruksi bangunan sekarang mesti betul-betul tahan bencana, maka kalau dari dinas PUPR yang ngurusi perumahan, kita mengharapkan edukasi,” ucap Ganjar.

Ketua PP Kagama itu juga berharap dari organisasi dan pengusaha di sektor konstruksi seperti REI juga turut mengedukasi.

“Kayak kontraktor, penyedia jasa atau REI yang punya ilmu untuk membangun rumah itu, tolong sekarang mulai memasukkan ilmunya tentang bagaimana membuat bangunan yang tahan bencana,” ujarnya.

Teknologi yang diterapkan di Jepang, kata dia, juga bisa diterapkan. Sehingga bangunan-bangunan di wilayah rawan bisa lebih tahan bencana.

“Dalam hal yang sudah jadi, itu teknologi yang di Jepang semua disuntik dengan peralatan sehingga mereka konstruksinya jauh lebih kuat. Ini penting untuk disampaikan ke warga yang ada di sana,” ujarnya.

Di sisi lain, instrumen dan sarana pendukung pencegahan atau kewaspadaan bencana juga harus disiapkan. Ganjar juga berharap peralatan yang ada diawasi agar tak dicuri.

“Early warning system juga mesti ada, kedua dipelihara jangan dicolong sehingga kemudian masyarakat betul-betul akan mendapat perhatian dan insyaallah kita bisa mengantisipasi. Sambil tentu kita menunggu dari informasi geologis yang berkembang terus,” ujarnya.

Editor : Joko Piroso

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut