PEMALANG, iNewsSragen.id – Tergilas zaman, jumlah perajin keranjang bambu di Kabupaten Pemalang tersisa segelintir. Kini, warga yang tetap menekuni usaha yang telah dijalankan sejak puluhan tahun hanya segelintir.
Keranjang bambu dulu banyak digunakan masyarakat untuk berbagai keperluan, di antaranya mengangkut hasil bumi, seperti jagung, padi dan buah.
Namun kemajuan zaman, keranjang bambu hampir punah dan jarang dijumpai di tengah-tengah masyarakat. Saat ini, untuk mengangkut hasil panen para petani cenderung menggunakan peralatan dan kendaraan modern.
Meski demikian, di Kabupaten Pemalang masih ada masyarakat yang menekuni usaha kerajinan keranjang dari anyaman bambu. Namun jumlahnya hanya segelintir dan bisa dihitung dengan jari.
Daerah yang selama dikenal dengan usaha kerajinan keranjang bambu adalah Dusun Kauman RT 01 RW 02 Desa/Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang.
Salah satu perajin yang masih eksis menekuni adalah Damiri. Membuat keranjang bambu sudah menjadi pekerjaannya sekitar 40 tahun lalu.
Damiri mengatakan, Hampir semua warga di sini dulu berprofesi sebagai perajin anyaman bambu, yang salah satunya membuat keranjang, Sabtu (3/12/2022).
Namun, kini hanya tersisa lima orang yang masih menjadi perajin keranjang bambu.
"Dulu banyak yang membuat keranjang bambu di sini, tapi karena orangnya sudah pada meninggal dan tidak diteruskan oleh anaknya, jadi tinggal sedikit," ucapnya.
Dalam sehari, dirinya bisa membuat tujuh keranjang bambu. Namun tidak setiap hari dirinya membuat. Terkadang seminggu sekali baru ada pesanan.
Sementara, satu keranjang bambu harganya rata-rata dibanderol Rp50.000. Namun harga menyesuaikan dengan ukuran. Artinya jika ukuran lebih besar, maka harganya bisa lebih tinggi, pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di jateng.inews.id dengan judul " Tergilas Zaman, Jumlah Perajin Keranjang Bambu di Pemalang Tersisa Segelintir ".
Editor : Joko Piroso