" Dari pengakuan saksi berinisial Rsl diketahui saat para tukang ojek ini sedang menunggu penumpang, mereka didatangi sekitar 13 orang. Kemudian mereka diminta oleh kelompok tersebut untuk mengumpulkan kunci motor. Namun permintaan tersebut tidak dihiraukan oleh para tukang ojek tersebut. Salah satu dari 13 orang itu kemudian mengeluarkan senjata api laras pendek dan menodongkan senjata itu ke arah seorang tukang ojek bernama La Jani," beber AKBP Cahyo Sukarnito.
AKBP Cahyo dari keterangan saksi Rsl menerangkan saat orang tak dikenal tersebut mengeluarkan senjata dan menodongkan senjata api tersebut kepada salah seorang rekan mereka sesama tukang ojek. Saksi Rsl bersama dua rekannya masing-masing Larono dan Lajani langsung menyelamatkan diri. Mereka melompat ke arah jurang dan menyelamatkan diri ke arah kampung Mangabib. Warga setempat kemudian membawa mereka ke Mapolsek setempat untuk diamankan.
" Saksi Rsl dan dua rekan lainnya sesama tukang ojek yang melihat adanya aksi penodongan senjata oleh KKB itu langsung lari menyelamatkan diri dengan cara meloncat ke arah Jurang kemudian berlari kerarah kali dan berenang melewati kali dan berjalan kaki melewati lereng gunung ke arah belakang kampung Mangabib dan mengamankan diri di kampung Mangabib," jelas AKBP Cahyo.
Saksi juga mengaku setelah menyelamatkan diri, saksi dan rekan sesama tukang ojek lainnya tidak melihat lagi pembunuhan terhadap kedua rekannya oleh KKB.
" Yang bersangkutan dalam pengakuannya tidak melihat peristiwa pembunuhan oleh KKB terhadap rekan mereka sesama tukang ojek, karena terlebih dahulu menyelamatkan diri," ungkap AKBP Cahyo.
Aparat keamanan yang mendapatkan laporan atas peristiwa tersebut selanjutnya dikerahkan ke lokasi kejadian untuk mengevakuasi korban meninggal dunia.
Editor : Joko Piroso