Para peneliti juga tertarik untuk melihat bagaimana keberadaan sungai dapat memengaruhi prediksi tentang bagaimana Antartika akan berubah dalam menghadapi perubahan iklim. “Wilayah di mana penelitian ini didasarkan memiliki cukup es untuk menaikkan permukaan laut secara global sebesar 4,3m. Seberapa banyak es ini mencair, dan seberapa cepat, terkait dengan seberapa licin dasar es. Sistem sungai yang baru ditemukan dapat sangat mempengaruhi proses ini,” jelas Siegert.
Keberadaan sungai ini dan lainnya seperti itu juga perlu diperhitungkan ketika memprediksi kemungkinan dampak perubahan iklim di wilayah tersebut. "Dari pengukuran satelit, kami tahu wilayah Antartika mana yang kehilangan es, dan berapa banyak, tetapi kami tidak tahu mengapa. Penemuan ini bisa menjadi mata rantai yang hilang dalam model kami. Kita bisa sangat meremehkan seberapa cepat sistem akan mencair dengan tidak memperhitungkan pengaruh sistem sungai ini,'' tutur pemimpin peneliti Dr Christine Dow dari University of Waterloo.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada oleh dengan judul "Mengalir Sepanjang 460 Km, Ilmuwan Temukan Sungai Raksasa di Bawah Antartika".
Editor : Joko Piroso