Pihaknya menyampaikan sudah menyiapkan 10 meja layanan. Dari Kantor pos dibantu TKSK, Tagana dan sebagainya. Namun memang masih butuh waktu. ”Mereka datangnya sepagi mungkin inginya segera menerima, tapi dipanggil satu persatu. Sudah benar kita minta pagi, tapi memang perlu antri,” terangnya.
Totok Samanto, Koordinator Ojol mengatakan, terima kasih pada pemerintah dengan bantuan tersebut. Karena BLT yang diberikan meringankan pekerja transportasi seperti ojol, katanya.
Totok mengkritisi pelayanan dari panitia yang perlu diperbaiki. Sebelumya rencana penerima datang, absen dan mendapatkan bantuan. Namun ketika penerima sudah datang cukup banyak, panitia belum siap.
Totok menyampaikan untuk jumlah pelaku ojol bisa mencapai 500 orang se kabupaten Sragen. Lantas ada sekitar 10 persen yang belum tersentuh bantuan. ”Tahun depan kita update lagi ke Dishub,” pungkasnya.
Editor : Joko Piroso