get app
inews
Aa Text
Read Next : Menelusuri Jejak Kyai Ageng Henis, Kakek Panembahan Senopati di Kampung Batik Laweyan

Kisah Ksatria Penentang Mataram yang Tewas secara Tragis di Tangan Mertua, Ini Sosoknya!

Jum'at, 16 Desember 2022 | 17:17 WIB
header img
Ki Ageng Mangir (FOTO: Okezone)

JAKARTA, iNewsSragen.id - Kala Panembahan Senopati memerintah Kerajaan Mataram Islam, hiduplah seorang pemuda bernama Bagus Wanabaya atau lebih dikenal dengan Ki Ageng Mangir. Dalam babad Tanah Jawa, Ki Ageng Mangir diceritakan masih satu keturunan dengan Prabu Brawijaya V dari Majapahit.

Artinya, Ki Ageng Mangir dan Panembahan Senopati masih satu trah dengan Prabu Wijaya V. Karena trah inilah, Bagus Wanabaya merasa memiliki hak untuk menguasai daerah Mangir (karena itu dia dikenal Ki Ageng Mangir) yang waktu itu berada di wilayah kekuasaan Kerajaan Mataram. Ki Ageng Mangir tidak mau tunduk pada Mataram. Sebab, baginya wilayah Mangir merupakan tanah perdikan Majapahit. Dari sinilah muncul perselisihan antara Ki Ageng Mangir dengan Panembahan Senopati.

Untuk menundukkan Ki Ageng Mangir, Panembahan Senopati harus berhitung cermat. Sebab, selain kekuatan teknis, Ki Ageng Mangir memiliki tombak sakti bernama Kiai Baru Klinting. Panembahan Senopati hampir nekat menghadapi Mangir dengan kekuatan pasukan kalau saja tidak mendengar usulan penasehat kerajaan yaitu, Ki Juru Mertani. Sang penasehat meminta Senopati untuk menempuh cara lain menaklukkan Ki Ageng Mangir. Cara lain itu adalah tipu daya dengan mengunakan perempuan cantik. Kebetulan saat itu Ki Ageng Mangir masih lajang. Maka cara menguasai lewat perempuan tentu sangat efektif, tanpa pertumpahan darah. Untuk melaksanakan rencana ini, Senopati bahkan menunjuk putrinya sendiri bernama Retna Pembayun. 

Editor : Joko Piroso

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut