Andi menambahkan, OP sudah digelar secara masif ke pasar rakyat, pedagang eceran, pedagang pasar tradisional hingga langsung ke warga. Namun, untuk Operasi Pasar langsung ke warga, tidak ada spesifikasi atau syarat khusus bagi warga yang akan menebus.
Hari ini Bulog salurkan ke warga tujuannya agar tepat sasaran dan langsung diterima warga dengan harga sesuai ketentuan HET (harga eceran tertinggi). Sudah terjadwal masing-masing kabupaten kota, ujarnya.
Andi menjelaskan OP beras murah sudah digelar dari awal bulan dengan sekitar 3000 ton sudah tersalurkan di wilayah Soloraya. OP digelar sebagai upaya pemerintah untuk menstabilkan harga.
Stok Bulog saat ini kurang lebih 3.600 ton dan dianggap masih dalam batas aman. Apalagi sebentar lagi bukan Februari diprediksi di kabupaten Sragen sudah panen raya.
Berdasarkan hasil koordinasi dengan dinas setempat, di Sragen total ada 37 titik yang akan dijadikan lokasi Operasi Pasar beras murah.
Salah satu warga Desa Kedawung, Suwanti mengatakan, kami dari pagi sudah mengantri untuk mendapatkan beras murah di kantor Desa. Suwanti berharap harga bisa normal seperti kemarin-kemarin soalnya tahu sendiri habis pandemi covid-19, cari rejeki juga susah sementara harga sembako terus naik. “Untuk itu kami memohon pada pemerintah supaya harga sembako stabil seperti kemarin,” katanya.
Editor : Joko Piroso