JAKARTA,iNewsSragen.id - Kisah Penjual bakso prasmanan yang dulu sempat bangkrut dan pernah terlilit hutang ratusan juta rupiah.
Dilansir dari YouTube JagaLilin, Selasa (3/1/2023), pemilik usaha Bakso Kribo, Andriyansyah atau kerap dipanggil Indra mengaku pernah terlilit utang hingga Rp300 juta sebelum sukses seperti sekarang ini.
Cerita Andriyansyah setelah lulus SMA, dia bekerja menjadi buruh pabrik. Setelah 6 bulan, Indra justru resign memutuskan untuk kuliah.
Kuliahpun hanya berjalan selama 6 bulan karena saat itu Indra tak mampu bayar uang semester. Waktu itu Indra Cuma punya uang Rp600.000.
Uang tersebut digunakan untuk cuti kuliah sebanyak Rp150.000 dan sisanya untuk modal usaha pulsa serta kuliner seperti pisang bakar, roti bakar, dan sosis bakar. Usaha ini pun hanya bertahan selama 6 bulan.
Kemudian Indra membuka usaha kuliner bakso. Usaha ini berawal dari pedagang bakso yang ada di depan rumahnya. Kala itu pedagang bakso ini sakit dan pulang kampung. Melihat hal tersebut, Indra menjadikannya peluang untuk berjualan baksos di rumah.
“Karena di tempat rumah saya gak ada yang jualan bakso, kebanyakan tuh dari luar menumpang jualan di depan rumah,” katanya.
Karena tak punya pengalaman dalam pembuatan bakso, Indra meminta pedagang giling daging di pasar untuk dibuatkan bumbu. Meski bakso yang dibuatnya saat itu tidak berbentuk bulat, namun masih banyak peminat yang tertarik untuk membeli.
Ramainya pembeli membuat Indra terus berinovasi bahkan impulsif membuka 7 cabang toko dengan modal pinjaman bank. Sayangnya ke-7 cabang toko ini bangkrut dan Indra pun harus terlilit utang dari bank.
Di situ saya sudah merasa di titik paling rendah. Pertama usaha udah enggak ada. Kedua gak kerja, gak punya penghasilan. Sementara debt collector-kan minimal 1 minggu pasti datang untuk menagih cicilan pembayaran bank, jelasnya.
Menurut Indra, Kalau total kerugian lumayan ya, kalau ditotal mungkin Rp300 juta lebih berikut utang yang di bank, ujarnya.
Setelah bangkrut, dirinya memutuskan untuk menjadi tukang ojek online. Penghasilannya ini hanya mampu menutupi kebutuhan sehari-hari, sedangkan utang di bank masih belum bisa lunas.
Ketika Indra sudah trauma dengan jualan bakso, justru istri dan mertuanya mulai merintis usaha bakso lagi. Adapun modal yang digunakan istri berasal dari menggadaikan cincin nikah.
Meski Indra trauma, dan merasa iba melihat istri yang lelah ke pasar dan berjualan bakso. Akhirnya Indra mencari inspirasi berjualan bakso di YouTube, yakni berjualan bakso prasmanan.
“Jadi modal pertama bakso prasmanan dari saudara, adik mama. Modal awalnya saya beli motor seken Rp14,5 juta dan belanja bahan pertama itu kurang lebih Rp5 juta. Jadi (total) Rp19,5 juta,”
Dirasa tak efektif lagi untuk berjualan di motor, Indra kemudian beralih berjualan bakso prasmanan di toko. Toko pertamanya ini ada di Jalan Roda, Bogor.
Editor : Joko Piroso