Atas gangguan itu, warga sudah berupaya melapor dan protes, namun tidak ada tanggapan serius. Antara pihak rumah sakit dan pelaksana proyek atau kontraktor, saling melempar tanggung jawab.
Kondisi itu rupanya mendapat perhatian dari Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait yang langsung datang meninjau. Ia prihatin dengan kelalaian pelaksanaan proyek yang mengakibatkan terganggunya hak anak.
“Peristiwa seperti ini sering terjadi, pekerjaan proyek yang tidak ramah anak. Padahal Solo Kota Ramah Anak. Sepertinya sepele tapi ini harus diselesaikan,” kata Arist saat datang ke Solo pada, Sabtu (18/2/2023).
Setelah melihat kondisi dilapangan dan memahami pangkal permasalan, Arist menyatakan akan berkirim surat ke Walikota Solo. Namun sebelumnya ia akan mempelajari terlebih dulu klausul tentang amdal proyek.
“Anak-anak (yang) terdampak proyek harus diamankan, harus ada solusi untuk masalah ini, seperti misal keluarga dengan anak-anak dipindahkan sementara, atau bantuan sekolah anak, atau rekreasi,” ujarnya.
Arist pun berjanji akan mendukung penuh bilamana kasus ini tidak bisa selesai dengan musyawarah dan naik ke ranah hukum. Ia menegaskan, siap mendampingi warga.
Editor : Joko Piroso