Dia pertama kali mendapatkan ide ketika pertama kali mencoba piscok lumer orang lain. Arum pun tertarik untuk berjualan produk serupa, namun dengan melakukan berbagai inovasi, dia mengaku menghabiskan waktu satu minggu untuk menemukan resep yang paling cocok.
“Akhirnya, saya berhasil membuat piscok lumer dengan beberapa varian isi, seperti coklat, keju dan kacang. Sementara untuk topping-nya ada saus coklat, tiramisu, cappuccino dan keju,” ujarnya.
Menurut Arum, tantangan yang dihadapi ketika membangun usaha sendiri adalah membangun kepercayaan dari pembeli untuk mencoba produk dan kembali membeli produknya di kemudian hari. Karena itu, dia selalu berupaya memberikan produk dengan kualitas terbaik untuk menciptakan kepercayaan di hati pelanggannya.
“Kalau dulu, sebenarnya jalanan itu selalu ramai, tapi yang sulit adalah membuat orang mampir ke sini untuk beli produk kita. Dulu pernah jualan dari jam 9 pagi sampai 11 malam, hanya laku Rp50.000, atau Rp80.000. Makanya sekarang kepercayaan dan kepuasan dari pelanggan yang saya coba jaga,” tuturnya.
Arum pun berpesan kepada seluruh pengusaha untuk tidak memiliki ekspektasi yang tinggi dan tidak hanya berfokus untuk mencari keuntungan. Menurutnya, pelaku usaha cukup berfokus untuk terus menjaga kualitas dan mengembangkan produknya.
Editor : Joko Piroso