Keputusan kontroversial lainnya yang diumumkan oleh Kementerian adalah pembatasan jumlah dan volume pengeras suara yang mengumandangkan adzan kelanjutan dari keputusan yang sama awal tahun ini dan tahun lalu dan larangan total pancaran doa dan bacaan mereka, bersama dengan larangan orang tua membawa anak ke masjid untuk salat.
Pembatasan tersebut telah memicu kemarahan dan reaksi dari banyak Muslim di seluruh dunia.
Para kritikus melihat peraturan tersebut sebagai upaya lebih lanjut oleh pemerintah Saudi, di bawah Putra Mahkota Mohammed bin Salman, untuk membatasi pengaruh Islam dalam kehidupan publik melalui penggunaan pembatasan yang telah lama dipraktikkan orang-orang seperti mantan diktator Tunisia, Zine El Abidine Ben Ali dan bekas Uni Soviet.
Seperti yang ditunjukkan oleh para kritikus, pemerintah Saudi semakin mempromosikan konser musik dan mengundang artis Barat populer dan tokoh budaya cabul dalam upaya untuk menarik khalayak internasional dan membuka masyarakat Kerajaan.
Editor : Joko Piroso