Biasanya, humas akan menerapkan strategi komunikasi persuasif yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Informasi atau pesan yang disampaikan harus berdasarkan kebutuhan atau minat sasaran. Humas sebagai komunikator dan sekaligus sebagai mediator berusaha membentuk sikap dan opini positif masyarakat melalui rangsangan tertentu yang mendorong masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan organisasi lembaga, sehingga menciptakan perubahan sikap dan penilaian (perubahan dari situasi negatif ke situasi).
Perubahan sikap dan penilaian publik mungkin saja terjadi sehingga perlu dilakukan pembinaan atau pengembangan yang berkesinambungan untuk menjaga partisipasi. Selain itu, seorang manajer humas dalam menjalankan fungsi humas harus memiliki empat kapasitas, yaitu: kemampuan mengamati dan menganalisis suatu masalah berdasarkan fakta di lapangan, perencanaan kerja, komunikasi dan kemampuan menilai.
Suatu masalah yang diwakilinya, kemampuan menarik perhatian melalui berbagai kegiatan penyuntingan yang kreatif, inovatif, dinamis, dan menarik kepada khalayak sebagai sasaran, kemampuan mempengaruhi opini publik melalui kekuatan hubungan masyarakat (public relation power) berupa pendapat sesuai dengan kebijakan organisasi/lembaga yang diwakilinya dalam posisi yang saling menguntungkan dan kapasitas Humas untuk menjaga suasana saling percaya, toleransi, saling menghormati, itikad baik, dll dengan berbagai pihak, baik internal dan audiens eksternal.
Editor : Joko Piroso