Laely salah satu petugas Lembaga pemasyarakatan kelas IIB yang ikut dalam pembinaan WBP Wanita menuturkan bahwa seluruh bahan dan peralatan dalam proses pembuatan kue kering telah dipersiapkan oleh Lapas, sehingga seluruh WBP perempuan yang telah memiliki bekal tata boga tinggal memproduksi saja.
Dalam sehari bisa menyelesaikan puluhan toples kue kering baik nastar maupun kastangle. Namun pada bulan Ramadan tahun ini, pesanan kue kering dari konsumen meningkat hingga 50%.
“ kami biasanya memasarkan dengan cara online maupun kita tawarkan ke pengunjung lapas. Dan bahkan banyak petugas lapas yang ikut melarisi kue kering buatan warga binaan. Untuk bahan kita yang menyediakan jadi mereka tinggal kerja saja,” ungkap Laely.
Untuk 1 toples kue kering dihargai Rp 50 ribu. Hasil penjualan kue kering ini kemudian di serahkan ke PNBP ( Penerima Negara bukan pajak) dan bagi warga binaan akan diberikan premi.
Para warga binaan perempuan pun mengaku sangat senang bisa memiliki bekal ketrampilan tata boga, karena selepas keluar dari lapas, mereka bisa bekerja mandiri dirumah.
Editor : Joko Piroso