KIEV, iNewsSragen.id - Rusia kembali melancarkan serangan udara ke Ukraina. Akibat serangan itu, dua orang tewas, memicu kobaran api besar dan merusak puluhan bangunan.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan, serangan rudal Rusia menyerang Kota Pavlohrad, Senin (1/5/2023) malam. Dia, dalam pidatonya juga bersumpah akan membuat Rusia menerima balasannya.
"Rudal teroris merenggut nyawa dua orang, pria yang sangat muda," kata Zelensky.
Dia menambahkan, 40 orang lainnya terdiri atas pria, wanita dan anak-anak dirawat akibat luka.
Serangan di Pavlohrad, pusat kereta api Ukraina, terjadi selama gelombang kedua serangan rudal dalam tiga hari.
Sebuah kawah besar akibat serangan rudal tercipta di halaman belakang sebuah rumah yang dipenuhi puing-puing di pinggiran Pavlohrad, tenggara Ukraina. Rumah-rumah di dekatnya rusak parah. Di pusat kota, jendela sebuah mes pabrik kimia pecah.
"Saya berlari keluar dan melihat garasi hancur. Semuanya terbakar, pecahan kaca ada di mana-mana. Jika kami berada di luar, kami akan terbunuh," kata penduduk Olha Lytvynenko (61).
Viktoriia Suprun (41) mengatakan, dia dan putrinya berlindung di lorong mes.
"Kami bergegas ke lorong, berbaring di lantai. Dan kemudian gelombang ledakan menghancurkan pintu. Jika kami tinggal selama lima detik lagi, kami akan terjebak di sini," katanya.
Kepala Dewan wilayah Dnipropetrovsk, Mykola Lukashuk mengatakan, serangan itu telah merusak 19 blok apartemen, 25 rumah, tiga sekolah, tiga taman kanak-kanak dan beberapa toko.
"Yang terluka termasuk lima anak," kata gubernur wilayah itu.
Zelensky juga mengatakan seorang anak laki-laki berusia 14 tahun tewas di dekat sekolahnya ketika terkena bom di wilayah Chernihiv, dekat perbatasan Rusia.
Editor : Joko Piroso