JAKARTA, iNewsSragen.id - Jelang Hari Kiamat tiba, deret hewan mengerikan ini akan muncul. Bagi umat Muslim, waspadai ciri-ciri binatang tersebut.
Menurut beberapa hadits yang sahih, hewan mengerikan ini disebut akan keluar dari bumi ketika matahari terbit dari ufuk barat yang berarti hari kiamat sudah dekat. Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW pernah bersabda:
عن أبي هريرة رضي الله عنه، أن رسول الله -صلى الله عليه وسلم- قال: (بادروا بالأعمال ستاً: طلوع الشمس من مغربها، أو الدخان، أو الدجال، أو الدابة، أو خاصة أحدكم أو أمر العامة)
“Segeralah beramal baik sebelum datangnya enam perkara (yaitu) terbitnya matahari dari barat, munculnya asap, dajjal, hewan melata, atau kematian kalian, atau perkara genting yang meluas di masyarakat.”
Sementara itu, dalam Alquran, Allah SWT menyebut hewan mengerikan itu seperti binatang melata. وَإِذَا وَقَعَ الْقَوْلُ عَلَيْهِمْ أَخْرَجْنَا لَهُمْ دَابَّةً مِنَ الْأَرْضِ تُكَلِّمُهُمْ أَنَّ النَّاسَ كَانُوا بِآيَاتِنَا لَا يُوقِنُونَ
"Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami." ( QS An-Naml : 82).
Selain penjelasan Alquran, beberapa hadits sahih pun menyebutkan ciri-ciri kedatangan hewan mengerikan jelang hari kiamat:
1. Muncul 3 Kali di Mekkah
Ibnu Katsir menyebut dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda: Binatang itu muncul tiga kali. Pertama akan muncul di daerah pedalaman, dan kisah kemunculannya tidak sampai kepada penduduk kota (yakni Mekkah). Lalu hewan itu akan bersembunyi dalam waktu yang cukup lama.
Kemudian hewan mengerikan itu muncul lagi di lain waktu di daerah yang tidak terlalu terpencil, sehingga kabatnya tersiar di kalangan semua penduduk daerah pedalaman dan sampai pula ke penduduk Mekkah.
Kemudian Rasulullah SAW bersabda: Ketika manusia dalam keadaan tenang berada di masjid yang paling suci dan paling dimuliakan oleh Allah SWT —yaitu Masjidil Haram— , tiba-tiba akan muncul binatang itu di antara rukun (Yamani) dan Maqam Ibrahim, seraya mengeluarkan suara lenguhan dan mengibaskan kepalanya menepis debu yang ada di kepalanya.
Orang-orang pun ketakuran dan kocar-kacir menuju ke berbagai arah, sendiri-sendiri dan berbondong-bondong. Sehingga yang tetap tinggal hanyalah segolongan kaum mukmin, mereka merasa yakin bahwa diri mereka tidak berdaya atas kekuasaan Allah.
Setelah itu, hewan tersebut mulai mengecap mereka sehingga bersinarlah wajah mereka, dan menjadikan wajah mereka seakan-akan bintang yang bercahaya. Lalu hewan itu pergi mengembara keliling dunia, tidak ada seorang pun yang dapat mengejarnya ataupun melarikan diri selamat darinya. Hingga kemudian, ada seseorang yang melindungi diri dari (kejaran) hewan itu dengan (berpura-pura) sholat.
Editor : Hikmatul Uyun