get app
inews
Aa Text
Read Next : Pulang Pengesahan, 4 Pesilat di Sukoharjo Jadi Korban Pembacokan OTK

Akun Telegram Diretas, Seorang Wartawan Televisi di Sukoharjo Lapor Polisi

Kamis, 18 Mei 2023 | 10:49 WIB
header img
NS salah satu wartawan yang bertugas di Sukoharjo mendatangi SPKT Polres Sukoharjo melapork menjadi korban peretasan (FOTO: Nanang SN)

SUKOHARJO, iNewsSragen.id - Kejahatan cyber diduga menimpa salah seorang wartawan televisi lokal dari Kota Solo yang bertugas peliputan di wilayah Kabupaten Sukoharjo.

Wartawan bernama Nasution (39) warga Karanganyar tersebut, mendatangi SPKT Polres Sukoharjo untuk melapor telah menjadi korban peretasan. Akun Telegram miliknya tiba-tiba tidak lagi dalam kendalinya.

Hal itu ia ketahui setelah sejumlah koleganya diantara pejabat Forkopimda mendapat kirim undangan pernikahan melalui layanan pesan melalui aplikasi Telegram. 

Dalam akun Telegram Nasution yang diduga telah diretas itu, penerima pesan diminta mengklik tautan untuk mengetahui isinya. Jika hal itu dilakukan, besar kemungkinan si penerima pesan dapat menjadi korban peretasan berikutnya.

“Saya mengetahui jika akun Telegram saya telah dibajak, justru dari teman yang bertanya soal kebenaran isi kiriman undangan pernikahan itu," kata Nasution usai melapor ke SPKT Polres Sukoharjo pada, Rabu (17/5/2023). 

Ia mengaku jika akun Telegram miliknya tersebut sudah sekira tiga bulan terakhir mengalami error tidak bisa dibuka dan di akses. 

"Sekira satu bulan lalu saya dapat pesan dari teman tapi saya abaikan, baru satu pekan terakhir inilah semakin banyak yang mengkonfirmasi kebenaran isi pesan itu ke saya,” jelasnya
 
Menurutnya tak sedikit yang telah meng-klik tautan undangan tersebut, bahkan ada yang menanyakan nomor rekening ingin mentransfer dana sumbangan jika memang benar ia akan menikah. 

“Makanya agar tidak ada korban dari pelaku yang meretas akun Telegram saya, ini saya membuat laporan ke Polres Sukoharjo untuk selanjutnya akan saya laporkan ke provider telekomunikasi agar nomor itu di blokir," ucapnya.

Menanggapi kasus yang menimpa Nasution, Kabid Persandian dan Statistik Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Sukoharjo, Muhammad Ngadenan mengaku pernah mendapat kiriman pesan berisi undangan itu dari akun Telegram NS.

“Adanya undangan dari Mas Nas itu, saya langsung curiga, peta yang ditampilkan harusnya jpag atau jpg atau pdf, tapi itu sudah ke apk. Apk itu aplikasi, disitu nanti merugikan bagi yang sudah mengklik," terangnya. 

Ada kemungkinan kolega dan teman-teman mas Nas yang mendapat kiriman itu bisa tertipu karena mas Nas ini kan masih single,” jelas Ngadenan.  

Dari kejadian itu, ia pun menghimbau jika ada masyarakat mendapat kiriman informasi yang mencurigakan di akun media sosial, jangan langsung diklik. Akan lebih baik berkonsultasi pada beberapa pihak yang lebih memahami IT supaya dirugikan dengan malware yang dikirim pelaku kejahatan cyber itu.

“Karena kalau sudah terlanjur di klik nanti ada notif biasanya pengguna langsung mengklik setuju tanpa membaca. Sementara ponsel kita bisa di copy pihak tertentu,” ujarnya.

Ditambahkan, jika nomor seseorang sudah menjadi korban peretasan, artinya segala kegiatan pengguna dan identitas bisa diketahui oleh pelaku.

"Bahkan password untuk m-Banking juga dapat diretas termasuk identitas kependudukan yang dapat diketahui melalui foto yang tersimpan di galeri handphone," tandasnya.

Editor : Sugiyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut